Perdana Menteri Negara Ini Turun Tangan dan Jadi Dokter Tangani Pasien Virus Corona

Riki Ariyanto 7 Apr 2020, 08:30
Perdana Menteri (PM) Irlandia Leo Varadkar berencana untuk kembali terjun sebagai dokter (foto/int)
Perdana Menteri (PM) Irlandia Leo Varadkar berencana untuk kembali terjun sebagai dokter (foto/int)

RIAU24.COM - Selasa 7 April 2020, Tak mau kasus virus corona atau covid-19 semakin parah, Perdana Menteri (PM) Irlandia Leo Varadkar berencana untuk kembali terjun sebagai dokter. PM Leo Varadkar rencananya bakal bekerja satu hari dalam sepekan untuk membantu para tenaga medis dalam menangani pasien virus corona.

zxc1

Dilansir dari Okezone, Reuters melaporkan PM Leo Varadkar pernah belajar kedokteran serta dilatih untuk menjadi dokter di King’s Hospital dan Trinity College Dublin. PM Irlandia itu bekerja sebagai dokter selama tujuh tahun sebelum akhirnya memutuskan terjun ke dunia politik.

Pada Maret, Leo Varadkar sudah daftar ulang menjadi dokter untuk berpraktek satu hari sepekan dengan Layanan Kesehatan Eksekutif Irlandia. "Banyak keluarga dan teman-temannya bekerja di pelayanan kesehatan. Dia ingin membantu walaupun dengan cara yang kecil," sebut pernyataan kantor pemerintah Irlandia yang dilaporkan USA Today.

zxc2

Sebagai informasi ayah Leo Varadkar yaitu seorang dokter dan ibunya seorang perawat. Menurut Irish Times, pasangannya, saudara perempuan dan suami mereka semua bekerja untuk layanan kesehatan negara itu juga.

Times menyebutkan, PM Leo Varadkar bakal membantu layanan medis dengan mengatur janji telepon. Warga Irlandia yang percaya bahwa mereka mungkin menderita virus corona, penyakit akan meminta penilaian pertama, daripada segera pergi ke ruang gawat darurat.

Leo Varadkar tercatat sebagai satu dari sekitar 50 ribu profesional medis di Irlandia yang kini tak bekerja di lapangan yang mendaftar ulang. Setelah layanan medis Irlandia memanggil lebih banyak pekerja medis untuk bergabung.

Menurut data Universitas Johns Hopkins, hampir 5 ribu orang di Irlandia terjangkit positif virus corona baru. Bahkan 150 lebih orang di antaranya meninggal dunia. (Riki)