Rencana Buat Taman Makam Pahlawan Dikritik, Gubernur Ganjar Disebut Berharap Banyak Dokter Mati Akibat Corona

Satria Utama 13 Apr 2020, 10:29
Ganjar Pranowo
Ganjar Pranowo

RIAU24.COM -  Niat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyediakan makam khusus jenazah tenaga medis Covid-19 di Taman Makam Pahlwan ternyata mendapat respon negatif dari seorang dokter. Ganjar terkesan berharap banyak dokter yang meninggal dalam menangani virus corona tersebut. 

Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Dokter Berlian Idris menyatakan prihatin dengan rencana Gubernur Jawa Tengah tersebut karena seolah-olah mendoakan tenaga medis yang menangani corona meninggal dunia.

"Ini sungguh menyakitkan. Kami ingin selamat Pak Ganjar Pranowo, tidak ada yang ingin dimakamkan di taman makam pahlawan. Tolong lindungi tenaga kesehatan secara maksimal, jangan dulu bicarakan di mana kami akan dimakamkan," tulis dokter Berlian di akun Twitter pribadinya @berlianidris, Minggu (12/4/2020) seperti dilansir jitunews.

Mendapat cuitan dari dokter Berlian, Ganjar Pranowo langsung meminta nomor telepon dokter Berlian. Ganjar ingin mengkomunikasikan hal tersebut melalui pesan pribadi. Namun bukannya memberikan nomor telepon, dokter Berlian justru mengaku capek dan ingin beristirahat.

"Maaf Pak Ganjar, saya capek banget malam ini. Ingin istirahat. Lagi pula saya hanya menyampaikan apa yang saya dan banyak dokter rasakan. Mohon jangan diserang. Terima kasih pak," balas dokter berlian.

Ganjar pun langsung membalas cuitan dokter berlian. Ia mengaku tidak ada niatan sedikitpun untuk menyerangnya.

"Maaf saya tidak menyerang anda, sama sekali. Pasti panjenengan hari ini berjuang sangat keras mengobati pasien-pasien. Saya doakan penjenengan sehat terus. Saya sangat hormat pada anda dan profesi anda. Dan mohon maaf kalau anda tidak berkenan saya menyiapkan TMP itu. Salam," balas Ganjar Pranowo.

Sepertindiketahui,  rencana Ganjar membuat taman makam pahlawan khusus dokter korban virus corona merupakan respon dari adanya kasus penolakan jenazah perawat yang terinfeksi corona di Semarang beberapa hari yang lalu.***