Menteri Luhut Sebut Minyak Dunia Anjlok Belum Jadi Alasan Indonesia Untuk Turunkan Harga BBM

Riki Ariyanto 20 Apr 2020, 10:13
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan (foto/int)
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan (foto/int)

RIAU24.COM - Senin 20 April 2020, Harga minyak dunia alami tekanan hingga anjlok ke level US$ 30-an per barel. Meski begitu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menyebut belum ada pertimbangan harga BBM akan diturunkan di Indonesia.

"Memang jadi masalah, tapi kan semua negara mengalami ini bukan kita saja," sebut Luhut melalui siaran langsung resmi Kementerian Maritim dan Investasi, Senin, 16 Maret 2020.

zxc1

Dilansir dari Tempo, menurut Luhut Binsar Pandjaitan, penurunan harga minyak dunia belum jadi alasan Indonesia melakukan penurunan harga BBM. "Apakah ada penurunan harga BBM? Terlalu awal untuk kita memprediksi karena kita belum tahu. Kalau nanti Saudi dan Rusia damai, (harga minyak) naik lagi ke atas. Nanti terlalu cepat kita antisipasi itu," sebut Menko Luhut.

Sebagai informasi harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April, turun US$ 3,03 atau 9,6 persen menjadi menetap pada US$ 28,7 per barel di New York Mercantile Exchange.

zxc2

Kemudian minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Mei jatuh US$ 3,8 atau 11,2 persen menjadi ditutup pada US$ 30,05 per barel di London ICE Futures Exchange.

Anjloknya harga minyak dunia disebabkan penyebaran virus Corona atau Covid-19 dan penetapannya sebagai pandemi global oleh World Health Organization. Ditambah lagi Arab Saudi dan Rusia alami perang harga yang membuat harga minyak jemblok hingga 27 persen dalam sepekan lalu. (Riki)