Misteri Belum Terjawab, Korea Utara Diramaikan dengan Beredarnya Video Tentang Wafatnya Kim Jong-un

Siswandi 30 Apr 2020, 06:39
Pemimpin Besar Korea Utara Kim Jong Un
Pemimpin Besar Korea Utara Kim Jong Un

RIAU24.COM -  Hingga saat ini, belum ada pihak yang bisa memastikan bagaimana kondisi pasti pemimpin besar Korea Utara, Kim Jong Un. 

Di tengah simpang siur kabar  tentang kesehatan Jong Un, sebuah rekaman video yang berisi tentang kabar kematian Kim Jong Un, sempat beredar di negara komunis itu. 

Namun meski demikian, hingga sejauh ini belum ada pernyataan resmi atau tanggapan dari pemerintah Korea Utara mengenai kabar Kim Jong-un. 

Dilansir viva yang merangkum daily nk, Kamis 30 April 2020, video yang mengabarkan kematian Kim Jong-un ini sempat ramai beredar luas di beberapa wilayah Korut yang berbatasan dengan China.

Namun tak sedikit yang menilai video tersebut hanya propaganda untuk melawan Kim Jong-un.

"Video tersebut sepertinya disiarkan Korean Central Television [KCTV] dan memasuki negara itu melalui China. Video itu mengklaim jika Kim tiba-tiba meninggal saat melakukan inspeksi peluncuran roket," ungkap sumber di Provinsi Pyongan Utara.

Kabarnya, dalam video berdurasi sekitar lima menit itu ditampakkan Istana Matahari Kumsusan dengan tulisan ungkapan duka atas meninggalnya Kim Jong-un. 

Selain itu, ada beberapa cuplikan upacara memperingati mendiang KIm Jong-il. 

"Pemimpin Tertinggi Kita yang Terkasih Kawan Kim Jong-un meninggal dunia saat melakukan bimbingan Sabtu 25 April pukul 12:30 waktu setempat dan Kim Yo-jong, saudara perempuan Kim dan wakil direktur Propaganda dan Departemen Agitasi Partai Komunis Korea Utara akan mengambil alih sebagai pemimpin negara," demikian keterangan dalam video tersebut.

Terlepas hoax atau bukan, pihak berwenang di Korea Utara langsung bergerak cepat. Investigasi langsung dilakukan untuk mencari siapa pihak yang menyebarkan video itu. 

Piahk Korut bahkan  melakukan pemantauan ketat terkait panggilan dan pesan singkat dari luar Korea Utara.

"Video ini membingungkan warga biasa maupun anggota partai dan pejabat lainnya ketika mereka pertama kali melihatnya. Namun setelah ditandai sebagai masalah serius, tidak ada yang bisa mendiskusikan video itu secara terbuka," ungkap salah seorang sumber dari dalam Korea Utara. ***