Di Tengah Pandemi Corona, Fenomena Alam Ini Tiba-tiba Terjadi di Kutub Utara

Siswandi 30 Apr 2020, 14:43
Ilustrasi
Ilustrasi

RIAU24.COM -  Sejak pandemi Corona melanda dunia, berbagai fenomena alam terus terjadi. Yang terbaru, adalah seperti yang terjadi di Kutub Utara. Sejak pandemi Corona melanda, langit di salah satu tempat paling ujung di bumi ini, dikabarkan tertutup. 

Jangan salah. Lubang yang tertutup di sini, maksudnya adalah lubang ozon. Ya, lubang pelindung bumi dari sengatan sinar matahari itu akhirnya menutup sempurna. Sebelumnya, lubang itu sempat terbuka selama hampir satu bulan terakhir. 

Dilansir viva yang merangkum Live Science, Kamis, 30 April 2020, tentu saja fenomena ini menjadi kabar yang menggembirakan. Hal itu pula yang diungkapkan Martin Dameris, seorang peneliti Copernicus Atmosphere Monitoring Service (CAMS) Uni Eropa. Kabar gembira itu ia sampaikan melalui cuitannya di Twitter

"Kabar gembira. Bekas lubang di belahan Bumi utara (Kutub Utara) tahun 2020 telah berakhir (tertutup)," ungkapnya. 

Lubang ozon tersebut terbuka pertama kali pada akhir Maret lalu, saat di mana kondisi angin tidak biasa menjebak air di wilayah Kutub Utara selama beberapa minggu terakhir. Angin itu dikenal sebagai Polar Vortex atau Pusaran Kutub.

Pusaran kutub ini mengurung air dingin yang mengarah pada pembentukan awan ketinggian tinggi di wilayah tersebut. Awan itu dicampur dengan polutan buatan manusia seperti kirin dan bromin yang memakan semua gas ozon hingga lubang besar terbuka di atmosfer.

"Akhir pekan lalu angin pusaran kutub itu 'terbelah'," ujar Dameris, yang juga ilmuwan atmosfer dari Pusat Antariksa Jerman. Peristiwa itu membuat jalan bagi air yang kaya akan ozon kembali ke area di atas Kutub Utara.

Namun begitu, masih terlalu sedikit data untuk mengatakan bahwa lubang ozon di Arktik merupakan tren baru saat ini.

"Dari sudut pandang saya, ini pertama kalinya Anda bisa berbicara mengenai lubang ozon nyata di Kutub Utara," tuturnya. ***