Pertama Kali Dalam Sejarah, Para Ilmuwan Menemukan Mikroba yang Dapat Menghentikan Penularan Malaria

Devi 5 May 2020, 21:03
Pertama Kali Dalam Sejarah, Para Ilmuwan Menemukan Mikroba yang Dapat Menghentikan Penularan Malaria
Pertama Kali Dalam Sejarah, Para Ilmuwan Menemukan Mikroba yang Dapat Menghentikan Penularan Malaria

RIAU24.COM -  Para ilmuwan telah menemukan mikroba baru yang melindungi nyamuk agar tidak terinfeksi malaria, sebuah temuan yang bisa menjadi terobosan signifikan dalam memerangi penyebaran penyakit, yang disebarkan ke manusia melalui gigitan nyamuk.

Penelitian yang diterbitkan pada hari Senin oleh jurnal komunikasi alam mengungkapkan bahwa tidak ada nyamuk yang diperiksa di sekitar Danau Victoria di Kenya, yang ditemukan membawa mikroba bernama Microsporidia MB, yang memiliki parasit malaria.

Temuan mikroba, yang hidup di usus dan alat kelamin nyamuk, bisa menjadi penemuan besar karena mencegah nyamuk agar tidak terinfeksi berarti melindungi manusia juga.

Para ilmuwan masih berusaha memahami bagaimana sebenarnya Microsporidia memblokir parasit malaria.

Studi ini menunjukkan mikroba dapat meningkatkan sistem kekebalan nyamuk untuk melawan parasit. Kemungkinan lain adalah bahwa mikroba berdampak pada metabolisme serangga sampai membuatnya tidak ramah terhadap parasit.

"Ada beberapa karakteristik yang kami temukan dalam mikroba ini yang memberi kami petunjuk tentang apa yang bisa kami gunakan untuk mendapatkannya di sana," ilmuwan riset Jeremy Herren dari Pusat Internasional untuk Fisiologi dan Ekologi Serangga dan Pusat Pusat Virus untuk Universitas Glasgow Penelitian, kata Al Jazeera.

"Itu adalah penularan vertikal, yang berarti nyamuk ibu menginfeksi semua keturunannya dengan memasukkan mikroba ke dalam telurnya."

Sementara distribusi besar-besaran kelambu yang diobati dengan insektisida kepada orang-orang di sub-Sahara Afrika selama 15 tahun terakhir telah berkontribusi pada penurunan 40 persen dalam jumlah kasus malaria, studi ini menunjuk ke sebuah dataran tinggi baru-baru ini dalam kasus-kasus untuk mengindikasikan bahwa langkah-langkah pengendalian saat ini tidak memadai dan diperlukan strategi baru untuk membendung penyakit lebih lanjut.

Malaria membunuh lebih dari 400.000 orang setiap tahun, kebanyakan dari mereka adalah anak-anak di bawah usia lima tahun, menurut Organisasi Kesehatan Dunia.

Dua minggu lalu, ia memperingatkan bahwa jika fokus pada memperlambat penyebaran virus corona baru mengarah pada pengurangan 75 persen akses ke obat-obatan anti-malaria, kematian bisa mencapai 769.000.

 

 


R24/DEV