Makin Panas, Setelah Bentrok Fisik, Pasukan China dan India Dikabarkan Mulai Terlibat Baku Tembak

Siswandi 11 May 2020, 22:24
Militer China (ilustrasi)
Militer China (ilustrasi)

RIAU24.COM -  Kondisi di Nakula yang merupakan perbatasan antara China dan India, dikabarkan makin panas.

Ketegangan kembali terjadi antara pasukan Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) dan pasukan Tentara India (BTS).

Bila sebelumnya kedua kubu dilaporkan sempat bentrok fisik, kali bahkan sempat terjadi kontak senjata.

Dilansir viva yang merangkum reuters Senin 11 Mei 2020, Kementerian Pertahanan India menjelaskan, bentrok antar tentara patroli perbatasan dua negara itu terjadi pada akhir pekan kemarin.

Bentrokan terjadi karena masing-masing pihak sempat bersitegang terkait dengan garis batas di wilayah Sikkim, timur laut India. 

"Perilaku agresif oleh kedua belah pihak mengakibatkan cedera ringan pada pasukan. Kedua belah pihak melepaskan diri setelah dialog dan interaksi di tingkat lokal," bunyi pernyataan Kementerian Pertahanan India.

Akibat insiden itu, tujuh orang tentara China terluka. Sementara dari pihak tentara India, empat orang personel terluka, dan satu unit kendaraan rusak ringan.

Sementara itu, salah satu sumber militer yang tidak disebutkan namanya mengatakan, jumlah tentara yang terlibat bentrok fisik sekitar 150 orang.

Sejauh ini, belum ada keterangan resmi yang dinyatakan otoritas China.

Untuk diketahui, ketegangan antar dua negara ini di wilayah perbatasan sebenarnya bukan baru kali ini saja terjadi.

Pada tahun 2017 lalu, Tiongkok dan India sempat mengerahkan ratusan tentaranya di dataran tinggi Doklam dekat perbatasan India, Bhutan, dan China.

Ketika itu, India keberatan atas pembangunan jalan yang dilakukan oleh China di daerah Himalaya.

Sengketa perbatasan antara India dan China mencakup Line-of-Control sepanjang 3,488 km, perbatasan de-facto antara dua negara terpadat di dunia.

Perselisihan itu menyangkut kontrol China atas Arunachal Pradesh, sementara India mengklaim kawasan itu masuk dalam wilayah mereka. ***