Perang Badar di Bulan Ramadhan, Ratusan Kaum Muslimin Dipimpin Rasulullah Kalahkan Ribuan Tentara Kafir Quraisy
RIAU24.COM - Banyak peristiwa bersejarah, di bulan Ramadhan bagi kaum muslimin. Salah satu peristiwa besar yang dicatat sejarah yaitu Perang Badar terjadi pada 17 Ramadan tahun kedua Hijriyah.
Dilansir dari Sindonews, berdasarkan catatan Al-Habib Ahmad bin Novel bin Jindan (Pengasuh Al-Hawthah Al-Jindaniyah), perang Badar terjadi bermula saat Rasulullah shalallahu 'alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam (SAW) mendengar ada kafilah dagang kaum kafir Quraisy yang baru saja kembali dan Syam di bawah pimpinan Abu Sufyan bin Harb.
zxc1
Maka Rasulullah SAW ingin mengerahkan pasukannya, dengan tujuan menuntut harta mereka yang ditinggalkan di Makkah sewaktu hijrah ke Madinah. Apalagi Rasulullah SAW juga telah mendengar nasib umat muslim di Makkah yang masih disiksa.
Tetapi Abu Sufyan yang masih berada di tengah perjalanan ternyata mengetahui rencana pasukan itu. Lalu Abu Sufyan mengirim Dhamdham ibn Amr Al-Giffari ke Makkah untuk menyampaikan berita itu kepada orang-orang Quraisy, sekaligus meminta bala bantuan.
Dapat kabar itu, kafir Quraisy langsung menyiapkan pasukan hingga berkumpul hampir mencapai seribu orang.
zxc2
Setelah beberapa malam berlalu di bulan Ramadhan tahun itu, Rasulullah SAW keluar bersama para sahabat yang jumlahnya menurut lbnu Ishaq, 314 orang. Riwayat lain menyebut 313 orang. Adapun jumlah unta yang dikerahkan hanya 70 ekor.
Artinya setiap satu ekor unta dipakai oleh dua atau tiga orang sahabat Rasulullah SAW. Mereka sama sekali tidak tahu kalau hampir seribu pasukan Quraisy sudah siap menghadapi mereka.
Ketika Rasulullah SAW dan para sahabat telah siap berperang, tiba-tiba terdengar kabar kalau pasukan Quraisy dalam jumlah besar telah siaga untuk memerangi kaum muslimin, Rasulullah SAW segera berembuk dengan para sahabat.
Sahabat seperti Miqdad ibn
Amr radhiallahu 'anhu berkata, "Wahai Rasulullah, Ianjutkanlah apa yang telah Allah perintahkan padamu. Kami akan selalu bersamamu." Tetapi, rupanya Rasulullah SAW tetap ingin mengetahui pendapat para sahabat yang lain. Rasulullah SAW beranya, bagaimana pendapat kalian yang lain?"
Sa'd bn Muadz RA berkata, "Demi Allah, sepertinya engkau benar-benar menginginkan kami, wahai Rasulullah". Nabi SAW menjawab, "Tentu".
Sa'd menyebut lagi, "Sungguh kami telah beriman kepadamu, dan kami pun telah memercayaimu. Kami telah bersaksi bahwa apa yang engkau bawa adalah kebenaran. Atas dasar itu, kami telah berjanji dan bersumpah untuk selalu siap tunduk kepadamu. Maka, lakukanlah apa pun yang kau inginkan, karena kami pasti akan tetap bersamamu. Demi Zat yang telah mengutusmu dengan kebenaran, andaikata di hadapan kami saat ini membentang lautan, lalu engkau menyelam, maka kami pasti akan ikut menyelam bersamamu."
Dalam riwayat lain, dari Umar bin Khathab RA ia berkata, pada perang Badar, Nabi SAW melihat para sahabatnya berjumlah 300-an, dan melihat kaum musyrikin berjumlah seribu lebih. Kemudian beliau menghadap kiblat sambil mengangkat tangan dengan selendang dan sorban di pundaknya, beliau berdoa,
"Ya Allah, penuhilah untukku apa yang Kau janjikan kepadaku. Ya Allah, berikan apa yang telah Kau janjikan kepadaku. Ya Allah, jika Engkau biarkan pasukan Islam ini binasa, tidak ada lagi yang menyembah-Mu di muka bumi ini." (HR Muslim dan Ahmad)
Rasulullah SAW terus meminta pertolongan dan berdoa kepada Allah SWT. Dalam Perang Badar ini, Allah SWT menolong dengan mengirimkan 5.000 Malaikat yang memakai sorban putih.
Akhirnya pasukan 313 yang dipimpin oleh Sang Nabi SAW menang dalam perang Badar tersebut. Banyak korban jatuh dari pihak kaum kafir Quraisy dan sebagian menyelamatkan diri memilih kembali ke Makkah.
Rasulullah SAW menyebut mereka yang ikut Perang Badar adalah pasukan terbaik dan orang-orang terbaik dan orang paling mulia.