Yang Tersisa dari Laga UFC 249, Ternyata Strategi Sederhana Justin Gaethje Ini Sukses Buat Tony Ferguson Merana

Siswandi 15 May 2020, 12:05
Salah satu momen saat wajah Ferguson menerima pukulan telak dari  Justin Gaethje. Foto: int
Salah satu momen saat wajah Ferguson menerima pukulan telak dari Justin Gaethje. Foto: int

RIAU24.COM -  Justin Gaethje awalnya adalah underdog dalam laga UFC 249 yang digelar pekan kemarin. Ia turun dalam laga menghadapi Tony Ferguson untuk perebutan gelar interim kelas ringan. Tapi faktanya, Gaethje mampu menyihir dan membuat mata para pecinta tarung bebas itu jadi terbelalak. 

Tak tanggung-tanggung, petarung sekaliber Tony Ferguson dibuat babak belur. Laga pun akhirnya dihentikan dengan kemenangan TKO untuk Gaethje. Kondisi Ferguson yang begitu parah, memaksa wasit menghentikan laga. 

Setelah laga itu, banyak pertanyaan muncul. Salah satunya adalah, apa strategi yang digunakan petarung asal Amerika Serikat itu? 

Dilansir viva yang merangkum the sun, Jumat 15 Mei 2020, pelatih Gaethje, Trevor Wittman, ternyata tak pelit  membeberkan rahasia di balik kemenangan Gaethje. Menurutnya, tidak ada yang spesial dalam laga itu. Ia hanya meminta anak didiknya itu melakukan pukulan akurat. 

Saran itu memang dilaksanakan Gaehtje dengan muls. Buktinya, dalam laga yang digelar di VyStar Veterans Memorial, Jacksonville, Florida, Minggu 10 Mei 2020 lalu, Gaethje tampil tenang. Tinju kerasnya tidak membabi buta, hanya sesekali melayang ke tubuh dan wajah Ferguson. Namun nyaris semuanya dilontarkan dengan akurasi tinggi. 

Setelah berulang kali menerima pukulan Gaethje, Ferguson terlihat tak berdaya. Wajahnya mengerikan dengan beberapa luka sobek dan dipenuhi darah, laga itu kemudian diakhiri di ronde kelima oleh Gaethje dengan status TKO. 

"Hanya 10 persen yang dipakai dalam pukulan itu. Anda tidak mencoba ingin membunuh bukan? Hanya memakai pukulan bagus dan juga akurat," ungkap Wittman.

Kemenangan mengejutkan Gaethje, membuka peluang emas bagi dirinya. Tentu kesempatan emas itu adalah ia bisa bentrok langsung dengan Khabib Numagomedov, yang kini masih menjadi juara di kelas ringan. Bila menang, tentu saja gelar juara resmi akan langsung disandangnya, bukan laga lagi juara interim. 

"Khabib merupakan petarung terbaik, dia sudah melakukan kerja keras ini sejak umur 4 tahun. Sekarang saya senang bisa mewakili Amerika untuk menghadapi petarung Rusia," lontar Gaethje, usai kemenangan itu. ***