Timang Risau Lagi

Riki Ariyanto 17 May 2020, 16:30
Kepanikan katanya bisa melukai kita lebih dari virus itu sendiri (foto/ilustrasi)
Kepanikan katanya bisa melukai kita lebih dari virus itu sendiri (foto/ilustrasi)

RIAU24.COM - Tajuk ini tadinya sudah saya angkat. Awal pekan bulan April lalu. Saya sebut saat itu: Timang risau. 

Memuat: pendapat-pendapat Alexander Lukashenko Presiden Belarusia itu. Pendapatnya tentang cara negara-negara Eropa lainnya dalam menyikapi Covid-19 ini. Nadanya heran. Kala itu. 

Juga kepanikan katanya bisa melukai kita lebih dari virus itu sendiri.

Lalu tentang anjuran-anjuran WHO. Kala itu.

Di negara ini bahkan liga sepak bola bergulir seperti biasa. Dengan ribuan penonton. Pelayanan publik, perkantoran, bahkan Sekolah juga buka. Saat negara-negara lain sedang mengunci diri. Sangat ketat.

Usaha pencegahan di negara itu bukannya tidak ada. Namun cara mereka menyikapi itu tadi yang pasti berbeda. 

Ada juga pendapat Bolsonaro Presiden Brazil. Dan Naguib Onsi Sawiris, orang terkaya kedua di negeri Piramid.

Sementara, pandangan Bill Gates serta Presiden Ghana, yang pastinya bertolak belakang dengan orang-orang di atas tadi rasanya tak usah disebut lagi. Sudah terlalu viral.

Nama-nama awal yang saya sebut, jauh-jauh hari sudah menerapkan: hidup berdampingan, berdamai, relaksasi. Entah apalagi bahasa diplomatisnya. Di sini. Saat ini.

Sebagian negara diberbagai belahan bumi sudah menyikapi Covid-19 dengan cara yang lain. Narasi yang lain. Pelan tapi pasti. Meski bawaan aslinya kita makhluk yang mudah jenuh. Namun tunak dengan status dan formalitas.

Dan bukankah WHO sudah menggiring keberadaan virus ini akan bertahan lama. Mungkin juga selamanya.

Atau: mantra itu tak mempan lagi?


(Alwira Fanzary Indragiri, penulis)