Lebihi Tonase, Mobil Batu Bara Hancurkan Jalan di Kuansing

Replizar 17 May 2020, 21:34
Lebihi Tonase, Mobil Batu Bara Hancurkan Jalan di Kuansing (foto/Zar)
Lebihi Tonase, Mobil Batu Bara Hancurkan Jalan di Kuansing (foto/Zar)

RIAU24.COM - KUANSING- Masyarakat sangat menyesalkan terjadinya beberapa ruas jalan, di Kabupaten Kuantan Singingi baik Jalan Kabupaten, jalan Provinsi maupun jalan nasional banyak yang rusak parah dan berlobang. Sehingga membahayakan bagi pengendara.

Kerusakan badan jalan ini, lebih disebabkan oleh Angkutan Mobil Fuso yang mengangkut Batu Bara diduga melebihi tonase. Sehingga sudah tidak sesuai dengan daya tahan jalan. Kondisi rusaknya jalan oleh angkutan mobil mengangkut batu bara ini, sangat dirasakan oleh masyarakat.

zxc1

Sebagaimana diungkapkan Kepala Desa Lubuk Ramo, Kecamatan Kuantan Mudik, Kabupaten Kuantan Singingi, Fauzi Kepada wartawan Kuansing menyebutkan bahwa ruas jalan Provinsi mulai dari Lubuk Jambi menuju Simpang PT. IFA Desa Ibul Kecamatan Pucuk Rantau, sudah mulai hancur dan jalanan banyak yang rusak.

Seharusnya perusahaan batu bara seperti PT. TBS ini melakukan perbaikan jalan yang rusak, sehingga tidak bertambah rusah maupun hancur. Oleh karena itu, diminta perhatian dari perusahaan PT Tri Bakti Sarimas (TBS), untuk turut menjaga kondisi jalan agar tidak rusak, dengan mengurangi tonase atau muatan kendaraan. "Kami khawatir badan dan bahu jalan semakin hancur jika jalan terus dilewati truk bermuatan berat," ujarnya.

zxc2

Kades ini berharap agar semua kendaraan yang melewati jalan provinsi ini, untuk lebih memperhatikan muatan dengan mengikuti standar, tidak berlebihan, disesuaikan dengan aturan karena dampaknya sangat tinggi, badan jalan hancur, berlobang dan bahkan bisa memicu kecelakaan lalu lintas. "Masyarakat dan pengguna jalan sudah mengeluh, dan meminta agar ada kepedulian semua pihak, baik instansi terkait maupun pihak PT TBS. Karena jalan ini sendiri banyak dimanfaatkan warga, sebagai jalur menjual hasil pertanian," tuturnya.

Oleh karena itu, Kami sangat menyesalkan, truk fuso pengangkut batu bara yang melintasi di kuansing, salah satu penyebab rusak badan jalan di Kuansing. Saat ini badan jalan itu berlobang, berair jika hujan dan berdebu saat musim kemarau. Dikhawatirkan kondisi ini semakin menggangu pengguna kendaraan yang lain," tambahnya.

Salah satu warga Kuansing, Asri  sangat menyesalkan tindakan yang dilakukan para pengusaha batu bara, yang hanya merusak jalan tanpa memperbaikinya. "Jalan dihancurkan hanya untuk mencari keuntungan semata, sementara masyarakat hanya merasakan debu dan penuh lumpur.

"Harusnya pihak perusahaan seperti PT TBS ini, mestinya harus taat aturan, atau bisa membuat jalan sendiri untuk jalur operasional perusahaan," ajaknya.

Begitu juga para instansi terkait, seperti Dinas Perhubungan maupun Dinas PUPR harus lebih tegas, dan jangan biarkan jalan menjadi rusak oleh angkutan batu bara perusahaan yang melintasi wilayah Kuansing. " Berikan tindakan tegas, jangan biarkan se enak hatinya mengeruk keuntungan, dan merusak jalan tanpa mau memperbaikubya sendiri," tegasnya.

"Coba bayangkan, setiap hari lebih dari 10 mobil angkutan batu bara yang melintasi jalan Provinsi maupun jalan negara, sudah berapa kali pula jalan ini dilakukan perbaikan, jika tidak diperbaiki akan membahayakan bagi pengendara dan masyarakat pengguna jalan ini," tukasnya.