Setelah Raja Yordania, Turki Kecam dan Ajak Dunia Internasional Hentikan Israel yang Caplok Palestina Juli Nanti

Riki Ariyanto 18 May 2020, 07:48
Setelah Raja Yordania, Turki Kecam dan Ajak Dunia Internasional Hentikan Israel yang Caplok Palestina Juli Nanti (foto/int)
Setelah Raja Yordania, Turki Kecam dan Ajak Dunia Internasional Hentikan Israel yang Caplok Palestina Juli Nanti (foto/int)

RIAU24.COM - Raja Yordania, Abdullah II kecam rencana Israel untuk menganeksasi wilayah Tepi Barat, Palestina. Raja Abdullah menyebut, kalau Israel menganeksasi Tepi Barat, maka akan menimbulkan "konflik besar" dengan Yordania.

Dilansir dari Sindonews, kecaman juga datang dari Turki. Turki peringatkan kebijakan Israel yang dikecam secara luas seperti itu akan mengarah pada lebih banyak konflik dan eskalasi.

zxc1

Juru bicara kepresidenan Turki, Ibrahim Kalin menyebut rezim Tel Aviv harus menghentikan kampanye ilegal. Pihak Turki bahkan menyerukan masyarakat internasional menghentikan kerusakan yang dibuat oleh Israel.

"Kebijakan pendudukan dan aneksasi Israel adalah undangan untuk lebih banyak konflik dan eskalasi. Israel harus menghentikan kegiatan ilegal dan dunia harus menghentikan vandalisme modern ini," sebut Juru bicara kepresidenan Turki, Ibrahim Kalin.

zxc2

"Turki dan semua orang dengan rasa keadilan akan mendukung orang-orang Palestina," sebutnya dalam sebuah pernyataan di akun Twitternya, seperti dilansir PressTV pada Minggu (17 Mei 2020).

Aneksasi yang akan dilakukan Israel datang sebagai bagian dari apa yang disebut rencana Kesepakatan Abad Ini bentukan Amerika Serikat (AS), yang dipimpin Donald Trump yang diumumkan pada 28 Januari. Rencana itu menyatakan pembentukan negara Palestina dalam bentuk kepulauan yang dihubungkan oleh jembatan dan terowongan.

Para pejabat Palestina menyebut di bawah rencana Amerika Serikat (AS) itu, Israel akan mencaplok 30 hingga 40 persen dari Tepi Barat, termasuk semua kawasan Yerusalem Timur.

Sebelumnya, Raja Yordania, Abdullah II memperingatkan kalau Israel benar-benar menganeksasi Tepi Barat pada bulan Juli, itu akan menyebabkan konflik besar-besaran dengan Yordania. Raja Yordania bahkan menduga bakal banyak muncul ekstremisme di wilayah itu.