Peneliti Menemukan Harapan Untuk Vaksin Covid-19 Setelah Seekor Monyet Sembuh dan Mampu Mengembangkan Kekebalan Terhadap Virus

Devi 21 May 2020, 22:01
Peneliti Menemukan Harapan Untuk Vaksin Covid-19 Setelah Seekor Monyet Sembuh dan Mampu Mengembangkan Kekebalan Terhadap Virus
Peneliti Menemukan Harapan Untuk Vaksin Covid-19 Setelah Seekor Monyet Sembuh dan Mampu Mengembangkan Kekebalan Terhadap Virus

RIAU24.COM -   Seluruh dunia berlomba untuk melihat siapa di antara mereka yang akan menghasilkan vaksin untuk Covid-19 terlebih dahulu. Penelitian aktif telah berlangsung dan kita dapat membaca berita untuk melihat setiap hari suatu negara akan mengklaim bahwa mereka "selangkah lebih dekat untuk menemukan vaksin".

Mengapa negara-negara ini berlomba?

Nah, negara mana pun yang berhasil menemukan vaksinnya terlebih dahulu akan memiliki keuntungan ekonomi dan politik dibandingkan semua negara lain.

Seperti dilansir dari WorldofBuzz, dalam perlombaan itu, meskipun mencatat jumlah kasus terbanyak di dunia, Amerika Serikat gigih mengembangkan vaksin untuk Covid-19. Perkembangan terbaru dalam penelitian mereka adalah bahwa monyet yang terinfeksi virus mengembangkan kekebalan ketika mereka terinfeksi kembali dengan virus setelah pulih. Ini adalah langkah ke arah yang benar untuk pengembangan vaksin Covid-19.

Reuters melaporkan para ilmuwan pertama kali berasumsi bahwa antibodi yang dihasilkan sebagai tanggapan terhadap virus Covid-19 yang baru bersifat protektif tetapi tidak ada cukup bukti untuk mendukung klaim ini. Dr Dan Barouch, seorang peneliti di Pusat Riset Virologi dan Vaksin di Pusat Medis Diakon Beth Israel Harvard di Boston mengatakan ini adalah berita yang sangat bagus!

"Temuan ini menunjukkan bahwa mereka mengembangkan kekebalan alami yang melindungi terhadap paparan ulang."

Dalam studi lain, Barouch dan rekan-rekannya menguji 25 monyet dengan enam vaksin prototipe untuk melihat apakah antibodi yang diproduksi sebagai respons adalah pelindung. Mereka kemudian melanjutkan untuk mengekspos monyet-monyet ini dan sepuluh hewan kontrol juga terkena virus. Hewan kontrol menunjukkan tingkat tinggi virus di hidung dan paru-paru mereka (mirip dengan manusia), hewan yang divaksinasi menunjukkan tingkat perlindungan "substansial". Delapan monyet yang divaksinasi benar-benar dilindungi.

Meskipun studi ini tidak membuktikan bahwa manusia dan mengembangkan kekebalan terhadap virus setelah sembuh, itu jelas merupakan langkah ke arah yang benar. Sementara kita menunggu vaksin ini berkembang, Anda tahu apa yang harus dilakukan, tetap di rumah dan tetap aman!