Dag Dig Dug, New Normal Bikin Jantung Walikota Berdegup

Ryan Edi Saputra 28 May 2020, 10:19
Walikota Pekanbaru, Firdaus
Walikota Pekanbaru, Firdaus

RIAU24.COM - Setelah melakukan rapat Forkopimda siang itu, konferensi pers dengan awak media terpaksa di ‘cut’ Walikota Pekanbaru, Firdaus. Sebab ia belum menunaikan ibadah salat zuhur. Padahal ketika itu jarum jam sudah menunjukkan pukul 14.15 WIB.

Seketika, Ia pun bergegas meninggalkan ruang rapat Multimedia di lantai tiga komplek Mal Pelayanan Publik (MPP), diiringi pejabat teras menuju kendaraan dinasnya yang sudah panas di parkiran.

Ini soal tatanan kehidupan baru, ‘New Normal’ namanya. Secara pribadi tanpa embel walikota, ternyata Firdaus mengungkapkan kehawatirannya dengan rencana penerapan New Normal di Kota Bertuah. Sama seperti masyarakat pada umumnya.

“Sebenarnya gini kita,” celetuknya sambil memperagakan degupan jantung dengan kepalan tangan kanan yang menyiratkan bahwa ia sedang dag dig dug setelah dapat instruksi New Normal itu.

Hal tersebut ia utarakan kepada beberapa awak media saat mencuci tangan sebelum masuk ke mobil dinasnya.

Lanjut Firdaus, sebagai pejabat pemerintah ia harus menjalankan apa yang diinstruksikan Pemerintah Pusat. Terlebih New Normal mwrupakan instruksi Presiden Jokowi. Langsung kepada kepala daerah.

“Ini instruksi presiden, sebagai kepala daerah kita harus siap, dan jalankan” ungkapnya.

Sekali lagi ia ungkapkan, secara pribadi. Menurutnya, New Normal akan merusak target angka-angka kasus Covid-19 yang kini berhasil ditekan Pemerintah Kota Pekanbaru selama menerapkan PSBB selama tiga tahap.

“Grafik yang kita targetkan pasti akan rusak semua, karena kehidupan sudah bebas seperti biasa meski dengan menerapkan protokol kesehatan,” terang Firdaus.

Sebagaimana diketahui, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diterapkan Pemko Pekanbaru hingga tiga kali. Hasilnya, pasien positif corona yang sempat mencapai 18 orang berkurang drastis hingga 1 orang di akhir PSBB tahap ketiga.

Dalam rapat evaluasi dibahas pra PSBB yang dimulai 23 Maret hingga 16 April. Saat itu, pasien positif corona mencapai 17 orang. Semuanya adalah klaster generasi pertama yaitu orang dari luar Pekanbaru

Kemudian, PSBB pertama dimulai pada 17 April hingga 30 April. Ketika itu, ada 4 positif corona.

"Dari empat orang positif corona, kami menemukan generasi pertama dan generasi kedua. Artinya, ada orang dari luar masuk ke Pekanbaru terjangkit virus corona. Kemudian, ia menulari warga Pekanbaru," kata Firdaus.

Pada PSBB tahap kedua, ada 18 pasien positif corona. Dimana, ada 15 orang datang dari luar Pekanbaru terjangkit virus corona. 

Rinciannya, klaster Sukabumi 11 orang. Empat orang lainnya berasal dari klaster Jakarta, Arab Saudi, Sumatera Barat, dan Sumatera Selatan. 

"Sedangkan tiga orang lainnya terjangkit akibat transmisi lokal dan terjangkit orang dari luar," jelas Firdaus.

PSBB tahap ketiga diberlakukan pada 14 Mei hingga 28 Mei. Berarti, PSBB tahap ketiga ini berakhir hari ini, Kamis (28/5/2020).

"Hingga kemarin, hanya ada satu pasien positif corona. Pasien ini tidak diketahui asal penularannya," sebut Firdaus.

Pasien positif corona ini tidak ada riwayat keluar Pekanbaru. Pasien juga tidak ada riwayat kontak dengan pasien terjangkit virus corona. Maka, pasien ini dikategorikan sebagai transmisi (penularan lokal).

"Dari tiga kali PSBB ini kelihatan bahwa ada penurunan kasus positif corona," ucap Firdaus.

Presiden Putuskan Penerapan New Normal di Pekanbaru

Sementara itu, Dalam pidato Presiden Jokowi yang disampaikan kepada kepala daerah kemarin menginstruksikan New Normal sudah bisa dijalankan di daerah yang telah ditunjuk sebagai pilot projek percontohan New Normal.

Setidaknya ada 4 Provinsi dan 25 Kabupaten/Kota yang telah ditunjuk pemerintah pusat untuk menjalankan New Normal, salah satunya Kota Pekanbaru.

“Kita telah menerima informasi bahwa Pekanbaru ditetapkan untuk penerapan new normal, dari pidato presiden itu sudah harus berlaku hari ini,” kata Walikota Pekanbaru, Firdaus.

Karena belum ada petunjuk teknis, ia mengatakan penerapan New Normal di Pekanbaru belum jelas bila nantinya PSBB dicabut, yang pasti new normal Sekolah, Kantor, kemudian masjid dan tempat ibadah lainnya dipersilahkan aktif kembali.

“Namun semua kegiatan harus dengan tuntunan protokol kesehatan, pendisiplinan ini akan dilakukan oleh TNI dan Polri,” sebutnya.

Tersisa Tiga Pasien Positif Covid-19 Masih Dirawat

Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Kota Pekanbaru akan berakhir pada 28 Mei. Kasus positif corona dan pasien dalam pengawasan (PDP) meninggal dunia tak muncul lagi sejak 25 Mei lalu.

Juru Bicara Bidang Kesehatan Tim Gugus Tugas Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Kota Pekanbaru Dokter Mulyadi, Rabu (27/5/2020), mengungkapkan data terbaru. Orang Dalam Pemantauan (ODP) ada 44 orang hari ini. Pasien Dalam Pengawasan (PDP) ada 9 orang.

"Kasus PDP meninggal dunia dan kasus positif corona masih nihil hingga kini," katanya.

Dengan begitu, perkembangan kasus sejak 3 Maret lalu di Pekanbaru yaitu total kasus positif 40 orang. Rinciannya, 33 orang sembuh dan pulang. Sebanyak 3 masih dirawat dan 4 meninggal dunia.

Sementara itu, total kasus PDP 532 orang. Sebanyak 441 orang sembuh dan pulang. Sebanyak 32 masih dirawat dan 59 meninggal dunia.

"Hasil swab 59 PDP yang meninggal dunia sudah kami terima. Seluruhnya negatif corona," jelas Dokter Mulyadi.

Perlu diketahui, PDP yang meninggal dunia belum tentu positif corona. PDP yang meninggal dunia karena ada penyakit lain.

"Saat ini, kami masih menunggu hasil swab dari 32 pasien yang masih dirawat," sebut Dokter Mulyadi.

Sementara itu, total kasus ODP 5.186 orang. Rinciannya, 4.631 orang selesai pemantauan dan 555 orang masih dalam pemantauan.

Hasil pemeriksaan rapid test untuk ODP 2.057 orang. Rinciannya, 2.036 orang non reaktif dan 21 reaktif.***