Cekcok dengan Tri Risma, Sekjen PDIP Hasto Kristianto Minta Khofifah Indar Parawansa Jangan Egois

Satria Utama 30 May 2020, 15:45
Khofifah vs Risma
Khofifah vs Risma

RIAU24.COM -  Konflik antara Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dengan Walikota Surabaya Tri Rismaharani mendapat sorotan sejumlah tokoh tanah air,  salah satunya dari Sekretaris PDI Perjuangan Hasto Kristianto

Diminta tanggapannya terkait konflik dua pemimpin daerah tersebut,  Hasto meminta agar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan pihak Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur dapat lebih bijak dan melihat skala prioritas dalam mengambil kebijakan penanganan virus corona (Covid-19) di wilayahnya.

"PDI Perjuangan berharap agar Gubernur dan Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur dapat lebih bijak dan mampu melihat skala prioritas atas setiap kebijakannya dengan memerhatikan kepentingan rakyat, tanpa perlu menghadirkan rivalitas politik yang tidak perlu, dan harus menghindari ego kepemimpinan," kata Hasto dalam keterangan resminya, Sabtu (30/5).

Lebih lanjut, Hasto menyayangkan bila bantuan dua mobil laboratorium dari BNPB untuk Kota Surabaya dipindahkan tanpa mempertimbangkan skala prioritas. Terlebih lagi, Surabaya saat ini menjadi salah satu kota dengan angka penularan virus corona yang cukup signifikan di Jawa Timur.

Berdasarkan data website infocovid19.jatimprov.go.id yang diakses pada Rabu (30/5) pukul 07.00 WIB, jumlah pasien positif corona di Jawa Timur sudah mencapai angka 4.409 orang. Dari total angka itu,  Kota Surabaya memiliki pasien positif corona sebanyak 2.394 orang.

Hasto juga menyatakan Kota Surabaya saat ini memiliki  beberapa rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 di Jawa Timur yang membutuhkan perhatian lebih.

"Sangatlah disayangkan jika bantuan dua mobil laboratorium dari BNPB untuk Kota Surabaya dipindahkan tanpa mempertimbangkan skala prioritas dan aspek strategis di dalam pencegahan Covid-19 di Kota Pahlawan tersebut," kata Hasto.

Di sisi lain, Hasto meminta agar seluruh kepala daerah yang berasal dari PDI Perjuangan wajib mengedepankan kepentingan dan kebutuhan masyarakat. Ia menegaskan tak boleh ada diskriminasi, baik  pilihan politik juga sentimen SARA dalam mengambil kebijakan. 

"Dalam situasi yang tidak mudah seperti ini, musyawarah, gotong royong, kemanusiaan, serta keberpihakan bagi rakyat harus di kedepankan," kata Hasto. 

Sebelumnya, terjadi kisruh berebut mobil tes Covid-19 antara Pemkot Surabaya dengan Pemprov Jawa Timur. Bahkan nama Tri Rismaharini masuk dalam jajaran trending topic Twitter pada Jumat (29/5) malam.

Risma sebelumnya meradang usai dua unit mobil tes dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dialihkan ke dua wilayah lain.****