Karena 3 Faktor Ini, Fadli Zon Sebut Kebijakan New Normal Jadi Buruk

Siswandi 3 Jun 2020, 22:47
Ilustrasi
Ilustrasi

RIAU24.COM -  Pemerintahan Jokowi sejak beberapa hari belakangan ini terus mempersiapkan penetapan new normal dibtengah wabah Corona Covid-19.

Beberapa persiapan dan imbauan telah dilakukan, salah satunya yang dilakukan Presiden Joko Widodo dengan berkunjung ke Mall Summarecon Bekasi.

Namun sejumlah pihak masih mengkritisi langkah tersebut.
Salah satunya datang dari anggota DPR RI, Fadli Zon.

Melalui cuitannya di Twitter, Fadli menyebut ada 3 faktor yang membuat penerapan new normal tersebut jadi buruk.

"Secara umum, ada tiga persoalan kenapa wacana dan kebijakan new normal ini dianggap buruk. Pertama, otorisasi dan organisasi pengambilan keputusannya kacau," cuitnya yang dilansir viva, Rabu 3 Juni 2020.

"Pandemi ini oleh Pemerintah telah ditetapkan sebagai bencana nasional, di mana strategi yg dipilih untuk mengatasinya adalah PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar)," tulis Fadli lagi.

Sedangkan faktor kedua,  adalah datanya misleading. Pemerintah mengklaim angka reproduksi COVID-19 Indonesia sudah berada di angka 1,09.

"Dalam standar WHO, angka ini bisa dianggap terkendali," ucapnya.

Namun WHO sendiri menyebut reproduksi di Indonesia masih pada angka 2,5. Artinya, setiap penderita berpotensi menyebarkan virus ini kepada 2,5 orang.

"Padahal angka 2,5 ini tingkat penularannya tergolong tinggi," tambahnya.

Kemudian Fadli menuturkan, poin ketiga, basis datanya tak proporsional.

"Mengutip data Worldometer, sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, Indonesia ternyata memiliki tingkat pengujian yg terburuk di antara negara-negara yg paling terpengaruh oleh COVID-19," ucap politisi Gerindra ini. ***