Longsor Hantam Danau Singkarak, Rumah Warga Porak Poranda, Jalan Lingkar Ikut Tertimbun

Siswandi 4 Jun 2020, 13:00
Kondisi pemukiman warga yang dilanda tanah longsor di Kecamatan Batipuh Selatan, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Foto: int
Kondisi pemukiman warga yang dilanda tanah longsor di Kecamatan Batipuh Selatan, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Foto: int

RIAU24.COM -  Musibah tanah longsor, menghantam pemukiman warga yang berada tak jauh dari Danai Singkarak, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Tak hanya itu, dalam kejadian yang berlangsung Rabu 3 Juni 2020 tadi malam sekitar pukul 20.30 WIB, jalan lingkar yang berada di areal danau juga ikut tertimbun material longsor. 

Hingga Kamis 4 Juni 2020 kemarin, kondisi di lokasi kejadian yakni di Jorong Kubu Gadang, Nagari Sumpur, Kecamatan Batipuh Selatan, sekitar 300 meter dari bibir Danau Singkarak, lumpur masih memenuhi rumah warga. Total ada empat rumah warga yang rusak. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu, namun sebanyak 14 orang warga terpaksa mengungsi.

"Empat rumah, satu surau, dan satu mobil tertimbun material lumpur dan batu. Satu rumah itu hancur dan tidak layak dihuni. Tidak ada korban jiwa ataupun luka-luka," kata Kasmir (66), anggota Kelompok Siaga Bencana Tanah Datar, dilansir kompas, pagi tadi. 

Sedangkan panjang badan jalan lingkar yang tertimbun longsor, mencapai 25 meter. Material longsor berupa lumpur dan batu mencapai ketebalan satu meter. 

Hujan Ekstrim 
Menurut Kasmir yang juga petugas pencatat curah hujan BMKG setempat, tanah longsor itu terjadi karena dipicu curah hujan tinggi dalam dua hari terakhir. Ia memperkirakan curah hujan saat kejadian sekitar 75 milimeter atau mendekati ekstrem.

Kondisi itu diperparah pula dengan tersumbatnya saluran air menuju Danau Singkarak. Dampaknya, tanah di perbukitan sekitar danau jadi labil dan akhirnya roboh melanda pemukiman. "Sekarang, cuaca di lokasi cerah. Namun, langit di sekelilingnya masih mendung," tambahnya. 

Sementara itu, Wali Nagari Sumpur Ade Hendriko mengatakan, ada lima keluarga dengan jumlah 14 orang terdampak kejadian ini. Mereka mengungsi ke rumah sanak saudara sekitar 100 meter dari lokasi.

"Keluarga terdampak sudah diungsikan ke tempat yang lebih aman. Sekarang warga sekitar membersihkan material secara manual sembari menunggu alat berat," kata Ade.

Hantam Maninjau 
Sebelumnya, banjir bandang atau galodo juga melanda permukiman warga di sekitar Danau Maninjau, Kabupaten Agam, Rabu sekitar pukul 18.00 WIB. Ketika itu, sebanyak lima rumah rusak di Jorong Pantas, Nagari Tanjung Sani, Kecamatan Tanjung Raya.

Maizon (53), warga sekitar, mengatakan, tanda-tanda galodo sebenarnya mulai tampak pada hari ketiga Idul Fitri atau 26 Mei 2020. Material banjir bandang seperti batu, kayu, dan lumpur tertahan di hulu Bandar (Parit) Sungai Rangek yang bermuara ke Danau Maninjau.

Data dari BPBD Agam, sebanyak dua rumah rusak parah, sedangkan tiga lainnya rusak sedang. Sebanyak 17 orang mengungsi. Material galodo menutupi jalan lingkar danau sepanjang 100 meter dengan ketebalan 40-70 sentimeter. ***