Digunakan Sunan Kalijaga Untuk Kalahkan Nyi Roro Kidul Begini Kisah Hebatnya Rompi Ontokusumo

Riko 7 Jun 2020, 16:16
Foto (internet)
Foto (internet)

RIAU24.COM - Sebagian salah satu wali besar di tengah Jawa, sosok Sunan Kalijaga merupakan sosok yang lebih dekat dengan ilmu kanuragan tingkat tinggi dan kebatinan. Salah satunya terdapat pada pusaka yang bernama Rompi Ontokusumo. 

Melansir dari Sindonews, bawah benda ini menurut cerita digunakan oleh sang wali untuk menaklukan penguasa pantai selatan, Kanjeng Ratu Kidul hingga memeluk Islam. 

Hal ini ini diuji saat adanya wabah penyakit yang merajalela di kawasan Pantai Selatan. Pada saat itu, kerap terjadi hujan lebat yang juga membawa malapetaka bagi penduduk sekitarnya. Laman padasuka.id menuliskan, Sunan Kalijaga kemudian tergerak untuk mencoba melawan pagebluk mematikan yang konon diciptakan oleh Nyai Ratu Kidul sebagai penguasa wilayah Pantai Selatan.

Tak lama, sang sunan yang bernama asli Raden Syahid itu bertarung habis-habisan dengan sang ratu penguasa Pantai Selatan. Sama-sama menyandang kesaktian tingkat tinggi, apa daya Sunan Kalijaga ternyata dapat dikalahkan. Hal ini membuat dirinya undur sejenak dari medan pertempuran dan memulihkan kekuatan untuk menyusun rencana selanjutnya.

Laman daerah.sindonews.com menuliskan, sang sunan mendapat wangsit atau petunjuk yang mengatakan, ia harus menghatamkan Alquran untuk mengalahkan Nyai Ratu Kidul. Hal ini pun akhirnya dilakukannya di Masjid Demak dengan disaksikan beberapa anggota Wali Songo lainnya. Konon kemudian setelah usai menjalankan salat subuh berjamaah para wali menemukan kulit kambing pada hari Kamis Legi malam Jum’at Pahing.

Oleh Sunan Kalijaga, Kulit kambing tersebut kemudian dibuat menjadi rompi dengan rajahan oleh Sunan Bonang. Rompi inilah yang kemudian disebut sebagai Rompi Ontokusumo. Rajah sendiri merupakan huruf aksara Arab yang diambil dari ayat-ayat Al-Qur’an dan kemudian digunakan sesuai tingkat ilmu yang dimiliki oleh pembuatnya.

Dalam hal ini, Sunan Bonang meletakkannya pada kulit kambing yang dinamai sebagai Rompi Ontokusumo.
Setelah selesai dibuat, ukuran rompi tersebut ternyata tidak muat dan terlalu sempit saat dikenakan oleh Sunan Bonang. Bergantian para anggota Wali Songo lainnya untuk mencoba, namun tidak ada satu pun yang pas. Baru pada saat giliran Sunan Kalijaga, Rompi Ontokusumo ternyata muat di badannya. Persis seperti pedang yang sesuai dengan selubung penutupnya.

Tak lama kemudian, Sunan Kalijaga kembali terlibat pertempuran dengan Nyi Roro Kidul. Berbekal kekuatan luar biasa yang terkandung dalam Rompi Ontokusumo, benda tersebut menjadi tameng dalam pertempurannya menaklukkan ratu pantai selatan tersebut. Saking kuatnya, para sunan pun tak dapat menyimpulkan secara pasti "energi" yang terkandung dalam rompi tersebut.

Kisah tentang kesaktian Rompi Ontokusumo di atas, menjadi sebuah cerita yang memperkaya budaya Indonesia sebagai hasil dari warisan para leluhur dan sesepuh. Benda itu sendiri, masih tersimpan di Museum Keraton Solo dan kerap diadakan acara jamasan Setiap memperingati hari raya Idul Adha oleh warga Demak. Baik Rompi Ontokusumo maupun benda pusaka lainnya, merupakan bukti bahwa Indonesia kaya akan warisan para leluhur yang memiliki makna dan kisahnya masing-masing yang patut dilestarikan.