Pecah Rekor Baru Kasus Infeksi Corona, Pemerintah Arab Saudi Kembali Tutup Mesjid dan Pembatasan Aktivitas

Satria Utama 9 Jun 2020, 08:47
Pengecekan suhu badan dilakukan di sejumlah tempat di Arab Saudi
Pengecekan suhu badan dilakukan di sejumlah tempat di Arab Saudi

RIAU24.COM -  Arab Saudi masih menghadapi teror virus corona yang parah. Bahkan, pada Senin (8/6) infeksi virus corona di negara tersebut mencetak rekor baru penambahan terbanyak, yakni 3.369 kasus dalam 24 jam.

Kasus infeksi virus di Saudi sudah tiga hari berturut-turut terus meningkat. Sebanyak 3.045 kasus dilaporkan pada Ahad (7/6), dan 3.121 kasus infeksi dilaporkan pada Sabtu (6/6). Kota Riyadh merupakan wilayah tertinggi korban infeksi Covid-19, yakni mencapai 746 kasus baru. Disusul urutan kedua yakni Jeddah sebayak 577 kasus, dan Makkah 376 kasus.

"Sisa kasus tersebar di beberapa kota kecil dan gubernur," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan Arab Saudi, Dr. Muhammad Al-Abdel Ali dilansir Republika dari Saudi Gazette, Selasa (9/6).

Menurut Ali, total kasus infeksi Covid-19 di Kerajaan mencapai 105.283 kasus. Sedangkan kasus meninggal dunia sebanyak 34 kasus. Total kematian akibat virus menjadi 746 kasus. Pasien yang dikonfirmasi pulih sebanyak 1.707 orang. Total pasien sembuh yakni 74.524 orang.

Meningkatnya jumlah kasus corona ini membuat pihak berwenang bergerak untuk kembali memberlakukan pembatasan di kota Jeddah mulai Sabtu (6/6). Pembatasan tersebut yakni melarang pergerakan di semua wilayah kota dari jam 3 sore hingga jam 6 pagi dan melarang masyarakat menyantap makanan di restoran ataupun kafe.

Kehadiran mereka di tempat kerja juga telah dihentikan kembali hingga 20 Juni. Tapi di tempat lain di Kerajaan, pihak berwenang telah memberlakukan fase ketiga sebelum new normal. Namun, pengecualian kembali berlaku untuk kota suci Mekah, di mana lockdown penuh tetap diberlakukan.

Sejak 28-30 Mei (5 - 7 Syawal), Saudi membuka aktivitas publik dari jam 06.00 sampai jam 15.00 waktu setempat. Aturan ini diperlonggar sejak 31 Mei, menjadi sampai jam 20.00 waktu Arab Saudi. Ketentuan ini sedianya akan diberlakukan hingga 28 Syawal atau 20 Juni 2020.

Namun dengan perkembangan kasus yang ada, Kerajaan Saudi mengumumkan sejak Sabtu (6/6), kembali diberlakukan ketentuan aktifitas publik hanya sampai jam 15.00 waktu setempat.

Pemerintah Arab Saudi juga kembali menutup 71 masjid di berbagai wilayah. Kementerian Urusan Islam, Panggilan dan Bimbingan, Arab Saudi telah menemukan kecurigaan penularan virus terjadi di antara para jamaah di dalam masjid.

Menteri Urusan Islam Dr. Abdullatif Al-Sheikh mengatakan, penutupan masjid ini dilakukan karena kurangnya kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan pencegahan virus oleh beberapa jamaah.

“Ketidakpatuhan ini mengakibatkan (terjadinya) infeksi virus corona di beberapa masjid. Masjid-masjid yang ditutup sebagai tindakan pencegahan saat ini sedang disterilkan," ujar Al-Sheikh dilansir dari Saudi Gazette, Selasa (9/6).***