Memanas, Korut Putus Seluruh Saluran Komunikasi Dengan Korsel

Riko 9 Jun 2020, 12:12
Foto (internet)
Foto (internet)

RIAU24.COM - Rezim Kim Jong-un Korea Utara (Korut) pada Selasa 9 Juni 2020 memutuskan seluruh komunikasi dengan Korea Selatan (Korsel). Keputusan itu diambil pasca Pyongyang memutuskan Seoul sebagai musuh. 

"Pyongyang akan sepenuhnya memutuskan dan menutup jalur penghubung antara pihak berwenang dari (Korea) Utara dan (Korea) Selatan, yang telah dipertahankan melalui kantor penghubung bersama (Korea) Utara-(Korea) Selatan, serta hubungan komunikasi lainnya mulai pukul 12.00 pada tanggal 9 Juni 2020," tulis media pemerintah Korut, Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) mengutip dari Sindonews. Selasa 9 Juni 2020.

KCNA melaporkan sebagai langkah pertama Korea Utara akan mengakhiri jalur komunikasi di kantor penghubung, serta hotline lain dengan Korea Selatan.

"Korea Utara marah dengan perilaku licik dan berbahaya dari otoritas Korea Selatan dengan kami masih memiliki banyak perhitungan untuk diselesaikan," bunyi laporan media pemerintah Kim Jong-un tersebut.

KCNA melaporkan materi-materi propaganda yang diduga anti-Pyongyang menjadi simbol permusuhan untuk semua orang Korea.

"Kami telah mencapai kesimpulan bahwa tidak perlu duduk berhadap-hadapan dengan pihak berwenang Korea Selatan dan tidak ada masalah untuk berdiskusi dengan mereka, karena mereka hanya membangkitkan kekecewaan kami," lanjut laporan tersebut. 

KCNA lebih lanjut melaporkan bahwa adik perempuan Kim Jong-un, Kim Yo-jong, dan pejabat tinggi lainnya telah menekankan bahwa pekerjaan terkait Korea Selatan harus benar-benar berubah menjadi pekerjaan yang melawan musuh.

Pengumuman dari media pemerintah ini menandakan pembalikan dramatis dari keuntungan diplomatik yang dibuat dalam dua tahun terakhir. Hubungan kedua Korea telah memburuk dalam beberapa bulan terakhir.

Pada awal Mei, pasukan Korea Utara dan Korea Selatan saling menembakkan senjata di sepanjang perbatasan mereka, meskipun itu tidak menyebabkan korban yang diketahui di kedua pihak.