Dikecam di Indonesia, Partai Komunis China Malah Makin Mesra dengan Parpol di Negara Arab

Satria Utama 23 Jun 2020, 08:57
Xi Jinping dan Partai Komunis China
Xi Jinping dan Partai Komunis China

RIAU24.COM -  BEIJING - Hubungan China dan negara-negara Arab kian hari kian bertambah mesra. Tak hanya dalam hal hubungan ekonomi, di bidang politik, partai-partai di negara-negara Arab juga makin intensif menjalin komunikasi. Ini terlihat dengan dilakukannya dialog partai politik (parpol) selama tiga hari.

Hal ini tentu saja membuat Presiden China Xi Jinping, yang juga sekretaris jenderal Komite Partai Komunis China (PKC) merasa senang. Ia pun mengirimkan surat ucapan selamat kepada Rapat Dialog Luar Biasa Partai Politik Negara-negara China-Arab.

Presiden Xi Jinping menyatakan PKC siap mengintensifkan komunikasi strategis dengan partai-partai politik di negara-negara Arab. "Orang-orang China dan Arab, yang sebelumnya merupakan sahabat karib di sepanjang jalan sutra kuno, bekerja sama untuk mewujudkan aspirasi bersama untuk kemakmuran nasional," ujarnya dalam surat yang dikirim pada Senin, seperti dilansir Republika.

Dalam menghadapi wabah COVID-19, sambung Xi, China dan negara-negara Arab telah saling memberikan bantuan dan berjuang bahu-membahu, membuka babak baru dalam membangun komunitas bersama.

Setelah melalui perjuangan bersama melawan virus corona, Xi melanjutkan kemitraan strategis China-Arab sekarang ini menikmati fondasi yang lebih kuat. Persahabatan antar-orang yang lebih dekat kini terbangun dan prospek kerja sama kedua kawasan juga lebih cerah.

Xi mengatakan, Dialog Partai Politik Negara-Republik China-Arab merupakan platform penting untuk meningkatkan hubungan politik dan kerja sama antara China dan negara-negara Arab.  PKC bersedia bekerja berdampingan dengan partai-partai politik negara-negara Arab untuk membawa peran yang lebih baik.

Pertemuan tiga hari ini diadakan melalui tautan video, dibuka pada Senin malam. Tema pertemuan ini "Bersama Membangun Komunitas dengan Masa Depan Bersama bagi China dan Negara-Negara Arab di Era Baru".

Lebih dari 60 pemimpin partai politik dari negara-negara Arab menghadiri pertemuan tersebut.  Enam pemimpin negara-negara Arab termasuk Presiden Mauritania Mohamed Ould Ghazouani, Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Presiden Suriah Bashar al-Assad, dan Perdana Menteri Maroko Saad Eddine El Othmani berbicara dalam pertemuan itu.

Delegasi Arab menyatakan persetujuan mereka dengan evaluasi positif Xi atas kemitraan strategis antara China dan negara-negara Arab. Politikus Arab sangat menghargai peran Partai Komunis China dalam banyak hal.

Kondisi ini tentunya berbanding terbalik dengan Indonesia. Sebagai negara muslim terbesar di dunia,rakyat Indonesia sebagian besar masih belum bisa menerima hubungan dengan Partai Komunis China dan kerap dikaitkian dengan peristiwa pemberontakan PKI. Meski begitu secara diam-diam beberapa parpol di Indonesia juga menjalin komunikasi dengan PKC ***