Bawa Jenazah Menuju Kamar Mayat, Petugas Medis Ini Malah Dikeroyok Keluarga Pasien Covid-19

Siswandi 29 Jun 2020, 16:50
Ilustrasi
Ilustrasi

RIAU24.COM -  Nasib mengenaskan dialami Jomina Ormo, tenaga medis di RSUD dr Haulussy Ambon, Maluku.

Ia menjadi korban aksi pengeroyokan dan penganiayaan yang dilakukan  keluarga pasien positif Corona COVID-19.

Peristiwa itu terjadi saat ia  sedang membawa jenazah pasien COVID-19 dari ruang isolasi menuju kamar jenazah. 

Dilansir viva yang merangkum tvOne, Senin 29 Juni 2020, Jomina menuturkan kejadian tak mengenakkan itu.

"Ada sekitar 15 orang langsung masuk tanpa berkata apa-apa saya langsung dihajar dipukul, lalu dengan sekuat tenaga saya mencoba melepaskan diri dari mereka sampai baju hazmat saya dirobek-robek," tuturnya.

Jomina juga mengaku tidak paham dengan tujuan mereka tiba-tiba menggeruduk kamar jenazah pasien COVID-19. Padahal tidak ada komunikasi apa pun sebelumnya dengan pihak keluarga pasien. 

"Saya tidak mengerti. Saya spontan dikeroyok. Pada posisi itu saya hanya bisa menyelamatkan diri dari amukan mereka," tuturnya.

Ditambahkannya, saat peristiwa itu terjadi, tidak ada satu pun yang menolongnya.
Sebab ruangan itu memang dikhususkan untuk jenazah pasien COVID-19. Saat penganiayaan, baju alat pelindung diri atau APD milik Jomina sampai rusak. Ia mengalami luka di bagian pipi, belakang kepala dan bagian punggung belakang.

"Saya pusing dan lemas, saya langsung dirawat di ruangan emergency. Mereka memukul menggunakan tangan kosong," tambahnya.

Terkait hal itu, kuasa hukum Jomina, Ronny Samloy, mengatakan kliennya sudah melaporkan penganiayaan ke Polresta Ambon. Ia menyampaikan dari pengakuan kliennya ada empat anggota keluarga pasien yang melakukan penganiayaan.

"Ada empat orang ya anggota keluarga itu. Empat orang itu anak dan istri almarhum," terangnya.

Dari komunikasi dengan penyidik kepolisian,  kemungkinan ada peningkatan status menjadi tersangka terhadap para penganiaya kliennya. ***