Menghangat Lagi, BBM Jenis Premium Kembali Disebut-sebut Bakal Ditiadakan, Pertamina Cuma Respon Begini

Siswandi 2 Jul 2020, 10:38
Ilustrasi
Ilustrasi

RIAU24.COM -  Kabar tentang bakal dihapusnya bahan bakar minyak (BBM) jenis premium, kembali menghangat. Kabar itu juga menjadi salah satu bahan pertanyaan anggota Komisi VII DPR saat rapat kerja bersama PT Pertamina (Persero), dalam rapat dengar pendapat (RDP) lanjutan yang digelar Rabu (1/7/2020) kemarin. Tidak hanya premium (bensin, red), pertalite juga dikabarkan akan mengalami nasib serupa. 

Meski demikian, sejauh ini belum ada keterangan dari pihak terkait dan pemerintah, tentang BBM pengganti, jika dua jenis BBM itu memang benar-benar bakal dihapus. Padahal, kedua jenis BBM tersebut adalah yang paling banyak dikonsumsi masyarakat, khususnya premium yang masih disubsidi. 

Ketika dikonfirmasi terkait hal itu, CEO Trading & Marketing Retail Pertamina Mas'ud Khamid malah mengaku tidak mengetahui adanya isu tersebut. Menurutnya, Pertamina hanya sebagai operator dan hanya mengikuti perintah regulator

"Saya nggak tahu apa-apa. Kita kan menjalankan regulasi, regulasinya bunyinya apa, itu yang kita jalankan," lontarnya, dilansir detik. 

Mas'ud menjelaskan, Pertamina sendiri saat ini memiliki 4 produk yakni Premium, Pertalite, Pertamax dan Pertamax Turbo. 

Jika mengacu pada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memang hanya ada 2 produk yang dinilai ramah lingkungan. "Ya, kita kalau batasan ramah lingkungan dari KLHK ya kita punya Pertamax dan Pertamax Turbo," terangnya lagi.

Terkait kabar bakal dihapusnya premium dan pertamax tersebut, Mas'ud kembali mengatakan Pertamina tidak memiliki wewenang dalam penghapusan produk BBM. Pihaknya hanya akan menjalankan keputusan yang diambil pemerintah.

"Ya tanya regulatornya, kita dukung yang terbaik. Perkara aturannya seperti apa kita ikuti," tutupnya.

Apa Penggantinya?
Terkait hal itu, anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti sempat menanyakan, apakah Pertamina sudah menyiapkan BBM pengganti khususnya premium. Sebab Premium merupakan produk BBM subsidi untuk masyarakat kecil.

Sebelumnya, hal serupa juga pernah ditanyakan anggota Komisi VII Sartono Hutomo dalam rapat kerja dengan Menteri ESDM Arifin Tasrif pada 25 Juni 2020 lalu. Dikatakan, rencana penghapusan premium dan pertalite itu  mengejutkan masyarakat, mengingat dua jenis BBM tersebut paling banyak digunakan oleh masyarakat luas.

Ia juga mempertanyakan alasan di balik keputusan tersebut adalah Permen 20 tahun 2017 tentang Lingkungan Hidup. Sartono menduga ada upaya untuk menghilangkan BBM subsidi dengan dalih lingkungan hidup.

"Alasannya adalah soal Permen 20 Tahun 2017 tentang Lingkungan Hidup, ini jadi pembicaraan apakah mungkin strategi lingkungan hidup jadi alasan buat hilangkan subsidi," lontarnya ketika itu. ***