Sekelompok Pemuda Gelar Pesta Untuk Buktikan Corona Tak Berbahaya, Tapi Malah Peristiwa Mengenaskan Ini Yang Terjadi

Satria Utama 13 Jul 2020, 09:29
Pesta menantang maut Covid-19 di AS berujung petaka (foto: The Strait Times)
Pesta menantang maut Covid-19 di AS berujung petaka (foto: The Strait Times)

RIAU24.COM -  Sekelompok pemuda yang terinfeksi Covid-19 menggelar pesta "menantang maut" di Amerika Serikat. Mereka ingin membuktikan bahwa mereka lebih kuat dibanding virus asal China tersebut. Pesta Covid-19 itu berlangsung di Texas, Amerika Serikat, Minggu (12/7/2020) kemarin waktu setempat.

Namun ternyata harapan mereka meleset. Gegap gempita pesta berubah jadi petaka setelah seorang pria berusia 30 tahun meninggal akibat virus yang menyerang pernapasan tersebut.

Menurut pengakuan dokter yang memeriksa semua pengunjung pesta tersebut, alasan mereka menggelar pesta untuk membuktikan bahwa Covid-19 tidak berbahaya seperti yang diberitakan.

Kebanyakan mereka yang berada di lokasi pesta merupakan pemuda di bawah usia 40 tahun dan terdeteksi sebagai orang tanpa gejala (OTG) Covid-19.

"Seseorang akan didiagonisis menderita penyakit ini (Covid-19), kemudian dia akan mengundang teman-teman lainnya untuk mengadakan pesta guna melihat apakah mereka dapat mengalahkan penyakit itu," kata Kepala Petugas Medis di Rumah Sakit Methodist di San Antonio, John Appleby, dikutip dari AFP, Senin (13/7/2020).

"Mereka pikir penyakit itu cuma rekayasa. Mereka pikir mereka masih muda dan tidak akan terpangaruh oleh penyakit tersebut," lanjutnya.

Appleby mengakui seringkali pasien muda tidak menyadari infeksi virus yang telah menjalar di tubuh mereka. Situasi inilah yang diklaim sebagai salah satu faktor penyebab tingginya angka penularan bahkan kematian akibat Covid-19 di Amerika Serikat.

"Mereka tidak terlihat benar-benar sakit. Tetapi ketika Anda memeriksa kadar oksigen dan tes lab mereka, mereka sebenarnya lebih parah daripada yang terlihat," ucapnya.

Kasus Covid-19 di AS masih bertambah setiap harinya. Data per hari Minggu kemarin menunjukkan jumlah kasus Covid-19 di Negeri Paman Sam berada di angka 3,29 juta sedangkan kematian menyentuh 137.000.