Saat Pandemi Covid, 900 Karyawan PT Wahana Karsa Swandiri Selaku Bisnis Partner PT CPI di Duri di PHK

Dahari 24 Jul 2020, 16:45
FOTO: Para buruh
FOTO: Para buruh

RIAU24.COM -  BENGKALIS - PT Wahana Karsa Swandiri selaku Bisnis Partner PT CPI disaat pandemi virus Corona melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 900 orang perburuhan di Duri, Kabupaten Bengkalis, Riau. 900 orang buruh ini justru harus kehilangan pekerjaannya. 

Apalagi, ditengah pandemi Corona yang membuat ekonomi semakin terpuruk, membuat para buruh harus tercenung setelah menerima surat pemutusan kontrak kerja yang memutuskan harapan penghidupan bagi keluarga.

"Surat pemutusan hubungannya sudah kami terima. Semula kami kira hanya isu-isu saja. Ternyata benar adanya. Tak tahu lagi harus bagaimana sesudah ini," cerita salah seorang karyawan setelah menerima surat pemutusan hubungan kerja itu.

Dikatakan mereka bingung dengan situasi yang dihadapi. Disaat keluarga butuh biaya ditengah awal masa pembelajaran dan perkulihan, mereka harus kehilangan mata pencarian.

"Entahlah bagaimana setelah ini. Anak saya baru masuk kuliah. Entah gimana biaya kuliahnya setelah ini,"ujar mereka.

Dikatakannya PHK 900 karyawan ini jelas pukulan telak baginya dan kawan-kawan. Mereka tak tahu lagi harus bekerja dimana, karena buruh migas ini sudah puluhan tahun bekerja di kota minyak ini.

"Kami harap ada yang memperhatikan nasib kami.900 buruh bukan jumlah yang sedikit,"ucapnya.

Sementara, Kepala Disnaker Bengkalis Hj Kholijah ketika di konfirmasi, membenarkan dengan terjadinya PHK sebanyak 900 orang buruh oleh PT Wahana tersebut.

"Selasa kemaren pihak Wahana sudah datang ke kantor melaporkan ini. Ada sekitar 900 karyawan yang di PHK. Terbanyaknya di Bengkalis,"ujar Kholijah, Jumat 24 Juli 2020.

Diutarakan Kholijah, PHK yang disebut terbanyak sepanjang tahun 2020 ini tak terelakkan lantaran perusahaan kehilangan pekerjaan dari PT CPI selaku bisnis parnernya. Makanya pengurangan besar-besaran karyawan terpaksa harus dilakukan.

"Tender yang mereka dapat makin sedikit dari Chevron dan banyak dimenangkan pihak lain. Makanya terjadi PHK besar-besaran yang tak terelakkan,"ungkap Kholijah.

Kholijah sendiri mengaku prihatin dengan nasib 900 karyawan yang di PHK ini. Apalagi saat dunia usaha, pendidikan dan lainnya tiarap di tengah Pandemi Corona, nasib ratusan buruh ini justru malah terimbas juga.

"Ini tak bisa dielakkan. Chevron sendiri juga sudah datang ke kita mengatakan pengurangan besar-besaran. Kalau sudah bangkrut mau gimana lagi,"pungkasnya.