Didukung Miliarder Bill Gates, Perusahaan Korea Selatan Akan Produksi Vaksin Covid-19 200 Juta Dosis

Riki Ariyanto 27 Jul 2020, 14:07
Didukung Miliarder Bill Gates, Perusahaan Korea Selatan Akan Produksi Vaksin Covid-19 200 Juta Dosis (foto/int)
Didukung Miliarder Bill Gates, Perusahaan Korea Selatan Akan Produksi Vaksin Covid-19 200 Juta Dosis (foto/int)

RIAU24.COM - Dikabarkan perusahaan farmasi di Korea Selatan (Korsel) Bioscience akan memproduksi vaksin virus corona besar-besaran. Hebatnya lagi miliarder pendiri Microsoft, Bill Gates akan turut memberi dukungan.

Dilansir dari Okezone, perusahaan farmasi Korsel itu diprediksi mampu memproduksi 200 juta dosis vaksin Covid-19 sebelum Juni 2021. Hal tersebut disampaikan Gates dalam surat kepada Presiden Korea Selatan Moon Jae-in.

zxc1

Pada Minggu (26 Juli 2020) kantor kepresidenan Seoul, mengutip surat bertanggal 20 Juli itu, menyatakan bahwa Bill Gates berusaha untuk bekerja sama erat dengan Korea Selatan (Korsel). Namun tak dijelaskan apa saja yang disampaikan Bill Gates dalam surat itu.

Sebagai informasi Yayasan Bill Gates mengucurkan uang USD3,6 juta kepada SK Bioscience pada Mei. Itu diperuntukkan agar pengembangan vaksin Covid-19 semakin cepat, demikian dilaporkan Bloomberg.

Selain menggarap kandidat vaksinnya sendiri, perusahaan ini juga merupakan salah satu produsen kontrak yang dipilih oleh produsen obat Inggris-Swedia, AstraZeneca untuk membuat vaksinnya. Perusahaan itu menolak berkomentar lebih lanjut pada Senin (27 Juli 2020).

zxc2

Dikembangkan dengan Universitas Oxford, vaksin Astrazeneca berada pada tahap ketiga dan terakhir dalam pengujian terhadap manusia dan merupakan salah satu pelopor dalam perlombaan global untuk imunisasi Covid-19.

Saham SK Chemicals, yang memegang 98 persen saham di SK Bioscience, melonjak sebanyak 25 persen pada Senin di tengah berita tentang kapasitas pembuatan vaksin perusahaan.

Sebenarnya ratusan vaksin sedang dikembangkan di seluruh dunia untuk digunakan dalam imunisasi terhadap Covid-19. Sebab semakin jelas bahwa negara-negara tak dapat aman membuka kembali ekonomi mereka dan kembali ke kehidupan normal tanpa adanya vaksin. Beberapa vaksin Covid-19, termasuk dua dari China dan satu dari Astrazeneca-Oxford sedang dalam tahap akhir pengujian.