Pedas, Begini Sentilan Calon Presiden AS Joe Biden yang Sebut Donald Trump Gagal Antisipasi Pandemi Corona

Siswandi 5 Aug 2020, 11:45
Joe Biden
Joe Biden

RIAU24.COM -  Sentilan pedas kembali dilontarkan Calon Presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat, Joe Biden. Kali ini, ia kembali mengkritisi penanganan wabah Corona Covid-19 yang dilakukan lawannya sekaligus petahana, Donald Trump. Ia menuding Trump telah gagal sejak awal. Akibatnya, negara itu harus membayar mahal dengan hilangnya ratusan ribu jiwa masyarakat AS. 

"Sejak hari pertama, Donald Trump meremehkan ancaman yang muncul dari Covid-19, mengabaikan para ilmuwan, dan menolak untuk mengambil tindakan," cuitnya, lewat akun Twitter-nya, @JoeBiden, Rabu 5 Agustus 2020, waktu stempat. 

"Sekarang, hampir 5 juta kasus dan lebih dari 150 ribu kematian kemudian, sangat jelas kami membayar harga untuk kepemimpinannya yang gagal," tambah mantan Wakil Presiden AS era Barack Obama itu. 

Dilansir rmol, dari perhitungan yang dilakukan Universitas Johns Hopkins, sejauh ini AS sudah mencatat 4.768.083 kasus Covid-19. Dari jumlah itu, sebanyak 156.753 jiwa meninggal dunia. Sedangkan total angka kesembuhan baru mencapai 1.528.979. Angka itu belum mencapai setengah dari total infeksi. 

Sehari sebelumnya, Selasa (4/8/2020), Biden juga mengkritik pernyataan Trump ketika melakukan wawancara dengan Axios. Ia mengatakan, Trump tidak melakukan pekerjaannya dengan benar. Alih-alih, Trump dinilai menyebarkan informasi salah yang membingungkan. 

"Pada 1 Juli. Donald Trump meramalkan virus corona akan hilang begitu saja. Dia salah, dan lebih dari 25 ribu orang Amerika meninggal karena virus bulan lalu," kritiknya dalam Twitter. 

Untuk diketahui, Biden dan Trump akan bertemu dalam debat perdana Pemilihan Presiden AS 2020 di Cleveland, Ohio pada 29 September 2020 mendatang. 

Terkendali 
Sebelumnya, Donald Trump menyebutkan wabah Covid-19 di AS masih terkendali. Dilansir inews, Trump membela kebijakan pemerintah terkait penanganan dan respons wabah. Sebelumnya dia mendesak agar sekolah-sekolah memulai kembali aktivitas belajar fisik.

"Mereka sakit, itu benar. Itu sudah terjadi. Tapi bukan berarti kita tidak melakukan semua yang kita bisa. (Wabah) Itu di bawah kendali sejauh Anda bisa mengendalikannya. Ini adalah wabah yang mengerikan," kata Trump, seperti dilaporkan kembali reuters.

Terkait kasus kematian di AS yang mencapai 1.000 orang per hari, Trump menjelaskan korban meninggal sebanding dengan jumlah kasus, bukan populasi. 

Untuk diketahui, kondisi AS lebih buruk dibandingkan negara Barat lainnya. Hal ini memaksa belasan negara bagian menunda atau membatalkan rencana pelonggaran pembatasan, yang sebelumnya dilontarkan Trump. ***