RIAU24.COM - Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah melakukan pinjaman dari lembaga multilateral sebesar USD 1,8 miliar atau sekitar Rp 26,1 triliun pada semester I.

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu, Luky Alfirman seperti diberitakan warta ekonomi menjelaskan, pemerintah mendapatkan pinjaman dari Bank Dunia sebesar USD300 juta, ADB USD500 juta, sementara KfW 500 juta euro. Sementara dari AFD 100 juta euro, dan JICA 31,8 miliar yen.

Hal itupun lantas dipertanyakan oleh Ustaz Tengku Zulkarnain. Seperti dilihat di akun Twitternya, dia mempertanyakan kenapa Menkeu Sri Mulyani suka berhutang.

"Jeng Sri Rajin Amat Hutang, Ketularan Siapa, sih...?" tanya Tengku Zulkarnain.

Hal itu juga ditanggapi oleh netizen. Bahkan mengkritik Presiden Jokowi yang pernah mengatakan uang negara masih tersedia. Ini tanggapan netizen.

"Jokowi : uangnya ada... uangnya ada... tinggal kita mau kerja tidak. Ternyata uangnya ada di Bank Dunia. Jadi negara ini dibangun dg kebohongan.Apa bisa berkah?" komentar netizen.

"Mungkinkah HUTANG menjadi strategi Abdalan dari seorang yg mendapat Predikat "The Best Minister"
Atau memang Predikat itu diperoleh karena dianggap sebagai Menteri paling "Rajin" berhutang di Dunia.
Maaf , mungkin "GEPENG" kalau diberi wewenang juga bisa melakukan hal yg sama," tulis seorang netizen.

"Apa salahnya hutang, kalo tujuannya utk bantu memulihkan stabilitas ekonomi negara, toh setiap negara di dunia ini juga punya hutang," kicau salah satu netizen.

"Beginilah Resiko sebuah Negara Kaya Raya Tapi untuk Menghidupi dirinya sendiri Dari Hutang...!" Sungguh miris lihat Bangsa Indonesia saat ini," kata netizen lainnya.