Parah, Politikus Israel Ini Sebut Ledakan di Lebanon Merupakan Hadiah Tuhan

Riko 6 Aug 2020, 19:12
Moshe Feiglin (net)
Moshe Feiglin (net)

RIAU24.COM -  Mantan Anggota Knesset Israel Moshe Feiglin menyebut, ledakan dahsyat di Beirut, Lebanon pada Selasa 4 Agustus 2020 kemarin adalah "hadiah" dari Tuhan tepat di hari festival Yahudi Tu B’Av.

"Hari ini adalah Tu B’Av, hari yang penuh kegembiraan, dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Tuhan dan semua genius dan pahlawan(!) Telah mengatur untuk kami perayaan yang luar biasa ini untuk menghormati hari cinta." tulis Moshe Feiglin dikutip dari suara.com mengutip dari Midle East Monitor. Kamis 6 Agustus 2020.

Moshe kemudian berspekulasi bahwa ledakan itu bukanlah kecelakaan dan juga mengklaim dia memiliki pengalaman dalam bahan peledak.

"Anda tidak benar-benar percaya bahwa ini adalah gudang bahan bakar yang berantakan, ya? Apakah Anda mengerti bahwa neraka ini seharusnya menimpa kita sebagai hujan rudal?! Saya punya pengalaman dengan bahan peledak. Ledakan terbesar yang saya alami adalah 2,5 ton TNT." ujar mantan pemimpin Likud tersebut.

"Apa yang kita lihat kemarin di Pelabuhan Beirut jauh lebih besar. Efek destruktif (tanpa radiasi) seperti bom nuklir." tambahnya.

Dalam sebuah wawancara dengan radio lokal, mantan Likud MK tersebut mengatakan berharap Israel bertanggung jawab atas ledakan tersebut, dan bahwa dia diizinkan untuk "bersukacita" karena ledakan tersebut terjadi di Beirut dan bukan Tel Aviv.

"Jika itu kami, dan saya berharap itu kami, maka kami harus bangga akan hal itu, dan dengan itu kami akan menciptakan keseimbangan teror." ujarnya dikutip dari Midlle East Monitor.

"Kita semua diizinkan untuk bersukacita karena itu meledak di pelabuhan Beirut dan bukan di Tel Aviv." ujarnya.