Iran Menghukum Warganya Karena Memata-matai Kekuatan Asing

Devi 12 Aug 2020, 09:24
Iran Menghukum Warganya Karena Memata-matai Kekuatan Asing
Iran Menghukum Warganya Karena Memata-matai Kekuatan Asing

RIAU24.COM - Pengadilan Iran menghukum dua pria masing-masing 10 tahun penjara karena memata-matai negara Iran untuk kepentingan Inggris, Jerman, dan Israel dalam kasus terpisah. Juru bicara pengadilan Gholamhossein Esmaili mengatakan salah satu dari mereka, Massud Mossaheb, telah "memata-matai Mossad dan Jerman dengan menyamar" sebagai sekretaris jenderal Masyarakat Austria-Iran.

Mossaheb diketahui telah memberi mereka informasi tentang "rudal, nuklir, nanoteknologi dan bidang medis" Iran, katanya. Menurut surat kabar Austria Der Standard, Mossaheb telah melakukan perjalanan ke Iran untuk menemani delegasi dari pusat penelitian Austria, yang telah membuka anak perusahaan di dekat Teheran.

Setelah penahanannya pada Januari 2019, keluarganya tidak berhubungan dengannya selama berminggu-minggu sebelum akhirnya mengetahui bahwa dia ditahan di penjara Evin yang terkenal kejam di Teheran. Orang kedua, Shahram Shirkhani, memata-matai dinas intelijen Inggris dan mencoba merekrut pejabat Iran untuk badan MI6 Inggris, kata Esmaili.

Shirkhani telah menyampaikan informasi rahasia tentang Bank Sentral Iran dan kontrak kementerian pertahanan, katanya.

Esmaili juga mengatakan lima orang lagi telah ditangkap baru-baru ini atas tuduhan spionase di kementerian luar negeri, pertahanan, dan industri, perusahaan yang bekerja di industri energi, dan badan atom Iran. Tidak ada rincian tentang tahanan lain yang diberikan.

Iran sesekali menangkap dan menghukum mereka yang dituduh melakukan mata-mata atas nama negara asing, termasuk Amerika Serikat dan Israel. Pada bulan Juli, Iran mengeksekusi Reza Asgari, mantan pegawai kementerian pertahanan yang dihukum karena memata-matai atas nama Central Intelligence Agency (CIA).

Mahmoud Mousavi Majd, anggota Korps Pengawal Revolusi Islam elit Iran, juga dieksekusi setelah dihukum karena memberikan informasi kepada AS dan Israel tentang komandan Pengawal Jenderal Qassem Soleimani, yang tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS di Baghdad pada bulan Januari tahun lalu.

Teheran mengumumkan pada bulan Desember bahwa mereka menangkap delapan orang "yang terkait dengan CIA" yang terlibat dalam protes jalanan nasional yang meletus sebulan sebelumnya karena kenaikan harga bensin yang mengejutkan.

Ia juga mengatakan pada Juli 2019 telah membongkar jaringan mata-mata CIA, menangkap 17 tersangka antara Maret 2018 dan Maret 2019 dan menghukum mati beberapa dari mereka.

Presiden AS Donald Trump pada saat itu menolak klaim tersebut sebagai "sepenuhnya salah".