Studi Mengungkapkan Jika Vaping dan Merokok Diantara Kalangan Remaja Memiliki Risiko Lebih Tinggi Tertular Covid-19

Devi 13 Aug 2020, 10:08
Studi Mengungkapkan Jika Vaping dan Merokok Diantara Kalangan Remaja Memiliki Risiko Lebih Tinggi Tertular Covid-19
Studi Mengungkapkan Jika Vaping dan Merokok Diantara Kalangan Remaja Memiliki Risiko Lebih Tinggi Tertular Covid-19

RIAU24.COM -  Ketika kasus Covid-19 terus meningkat, semakin banyak remaja yang didiagnosis secara global.

Dalam studi terbaru yang diterbitkan dalam Journal of Adolescent Health, terungkap bahwa kaum muda dan remaja yang melakukan vaping dan merokok tujuh kali lebih mungkin terinfeksi virus Covid-19, yang telah menyebabkan pandemi di seluruh dunia. Anak muda yang hanya menggunakan vape lima kali lebih mungkin didiagnosis dengan Covid-19.

Penelitian tersebut bertujuan untuk menilai apakah penggunaan rokok atau rokok elektronik (e-rokok) di kalangan remaja terkait dengan Covid-19. Metode survei online dilakukan di Amerika Serikat, negara dengan kasus Covid-19 terbanyak di dunia.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa orang muda berusia 15 hingga 24 tahun memimpin peningkatan kasus Covid-19 baru di seluruh dunia, menurut Reuters. Orang yang masih muda juga berisiko lebih tinggi menularkan virus.

 Bonnie Halpern-Felsher, penulis senior studi tersebut juga mengatakan bahwa:

“Lihat, ini adalah pandemi… inilah saatnya bagi Anda untuk berhenti dan tidak mulai melakukan vaping.”

Meskipun penelitian tidak mengungkapkan alasan pasti tentang bagaimana vaping dapat meningkatkan kemungkinan orang muda jatuh sakit, itu mungkin karena cara vaping memengaruhi paru-paru serta sistem kekebalan tubuh, menurut The Verge.

Para vapers atau perokok juga dapat terpapar Covid-19 karena alasan lain, seperti berbagi perangkat vaping mereka.

Vaping dan merokok selalu dikenal karena efek buruknya pada tubuh kita, lingkungan, serta orang di sekitar kita. Jadi mungkin sekarang saatnya untuk mempertimbangkan kembali tindakan Anda, terutama karena kita sedang berada di tengah pandemi.