Jika Stok Berlebih, Jokowi Buka Opsi Jual Vaksin, Said Didu: Jadi Agen Vaksin China

M. Iqbal 24 Aug 2020, 14:21
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu

RIAU24.COM - Pada saat rapat terbatas bersama para menterinya, Presiden Joko Widodo mengatakan pemerintah saat ini terus berupaya untuk menangani penyebaran COVID-19 di Indonesia.

"Tadi pengadaan vaksin, tadi disampaikan Bu Menlu dan Pak Erick nanti diulang lagi, sampai akhir 2020 kita akan dapat berapa 20-30 juta sampai akhir tahun ini sampai akhir 2021 kira-kira jumlahnya 290 juta," ujarnya dilansir dari Kumparan.com, Senin, 24 Agustus 2020.

Tapi, jika vaksin tersebut berlebih dan sudah mulai ada pengadaan vaksin corona merah putih yang diproduksi dari dalam negeri, bukan tidak mungkin jika Indonesia bisa menjualnya pada negara-negara lain. Sehingga, bisa memberikan keuntungan tersendiri.

Pernyataan Jokowi tersebut justu dipertanyakan oleh Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu. Dia mempertanyakan apakah pemerintah menjadi agen vaksin dari China.

"Jadi agen vaksin China?" Tanyanya dilihat di akun Twitternya, Senin, 24 Agustus 2020.

Diketahui, Indonesia mendapat 2.400 vaksin virus corona dari Sinovac China telah masuk keIndonesia dan segera masuk pada uji coba tahap 3 pada bulan depan.

Kicauan singkat Said Didu itupun ditanggapi oleh para netizen. Berikut ini komentar netizen.

"udah tau belum ada yang siap..harus nya kebut vaksin merah putih itu. kecuali putih nya dah merah semua, tinggal dikasih bintang," komentar salah satu netizen.

"Padahal Filipina sama Vietnam sudah mesen sama Rusia gimana ceritanya. Dicoba dulu deh vaksin China nya sama pejabat pemerintah, anggota DPR biar rakyat percaya," kicau netizen.