Harga TBS Riau Naik, Dipicu Karena Sentimen Positif dari Pergerakan Harga Minyak Nabati Global

M. Iqbal 9 Sep 2020, 09:30
Kabid Pengolahan dan Pemasaran Dinas Perkebunan Riau, Defris Hatmaja
Kabid Pengolahan dan Pemasaran Dinas Perkebunan Riau, Defris Hatmaja

RIAU24.COM - Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Riau terdapat kenaikan harga. Kenaikan harga TBS ini disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal.

"Untuk faktor internal, naiknya harga TBS periode ini disebabkan oleh terjadinya kenaikan harga jual CPO dan kernel dari seluruh perusahaan yang menjadi sumber data," kata Kabid Pengolahan dan Pemasaran Dinas Perkebunan Riau, Defris Hatmaja, Rabu, 9 September 2020.

Dirincikannya, untuk harga jual CPO, PTPN V mengalami kenaikan harga sebesar Rp. 421,41/kg, Sinar Mas Group mengalami kenaikan harga sebesar Rp 464,00/Kg, PT. Astra Agro mengalami kenaikan harga sebesar Rp. 960,00/kg, PT. Asian Agri Group mengalami kenaikan harga sebesar Rp 451,46/Kg dari harga minggu lalu, PT Citra Riau Sarana (CRS) mengalami kenaikan harga sebesar Rp. 331.10/Kg dari harga minggu lalu.

Sedangkan untuk harga jual kernel, PT. Astra Agro mengalami kenaikan harga sebesar Rp. 107.28/Kg, PT Asian Agri Group mengalami kenaikan harga sebesar Rp 265,00/Kg, dan PT. Citra Riau Sarana mengalami kenaikan harga sebesar Rp 77,91/Kg dari harga minggu lalu.

Sementara dari faktor eksternal, lanjut Defris, kenaikan harga TBS minggu ini karena adanya kenaikan harga CPO ini mendapat sentimen positif dari pergerakan harga minyak nabati global.

"Harga minyak kedelai di awal pekan ini sempat melesat naik sekitar 2,5%, kenaikan harga kompetitornya tersebut tentunya turut mengerek naik harga CPO," lanjutnya.

Dia menambahkan, harga CPO untuk kontrak pengiriman November di Bursa Malaysia Derivatif Exchange menguat 10 ringgit atau 0,35% ke RM 2.845/ton. Sebelumnya harga CPO sempat turun 9 ringgit ke RM 2.826/ton.

"Hal itu berbalik arahnya harga CPO yang terjadi di awal pekan ini kemungkinan besar disebabkan oleh adanya optimisme perbaikan permintaan ke depannya, mengingat adanya festival Deepwali pertengahan November serta impor China yang diperkirakan naik bulan ini," jelasnya.