Bukan Anies dan PSBB, Rizal Ramli Sebut Hal Ini yang Jadi Biang Kerok Anjloknya IHSG

Siswandi 11 Sep 2020, 12:13
Rizal Ramli
Rizal Ramli

RIAU24.COM -  Bersamaan dengan kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang akan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin sempat anjlok. Sehingga ada pihak yang mengaitkan dua hal itu. Namun di mata ekonom senior Indonesia, inilah faktor yang jadi biang kerok anjloknya IHSG tersebut. 

Untuk diketahui, IHSG pada perdagangan, Kamis (10/9) dibuka turun 119,062 poin atau 2,31 persen ke posisi 5.030,314. Hanya berselang 2 menit setelah pembukaan, IHSG kembali tertekan 3,16 persen. 
zxc1

Terkait hal itu, Ekonom senior DR. Rizal Ramli menilai, kondisi ekonomi di Tanah Air semakin bergejolak lantaran nilai tukar rupiah turut melemah terhadap dolar AS dan hampir menyentuh Rp15 ribu per dolar AS. Kondisi ini tidak lepas dari kondisi bursa saham acuan dunia di Amerika Serikat yang tengah mengalami koreksi tajam. 

Selain fenomena bursa saham yang anjlok, Rizal Ramli juga menyoroti mengenai munculnya wacana Revisi UU 23/1999 tentang Bank Indonesia. Di mana di dalamnya akan ada upaya membentuk Dewan Moneter yang diketuai Menteri Keuangan Sri Mulyani. 

Menurutnya, kehadiran Dewan Moneter membuat investor asing jadi khawatir independensi Bank Indonesia akan terancam. Hal ini kemudian memicu aliran modal asing yang menjadi penguat rupiah tertahan dan yang sudah ada ramai-ramai keluar. 

“Asing sudah keluar karena isu Dewan Moneter ancam independesi BI. Sudah Rp 4 T dan Rp1 T per hari,” tuturnya kepada rmol. Jumat 11 September 2020.

Terakhir, kondisi bursa saham Indonesia semakin bergejolak lantaran dana buyback saham sudah mulai habis setelah perusahaan-perusahaan besar jor-joran melakukan buyback pada periode April hingga Juni 2020. 

“Dana buyback saham sudah habis,” pungkasnya. ***