Mesmi Ditolak, Kemenag Tetap Gelar Program Penceramah Bersertifikat

Riko 17 Sep 2020, 17:03
Fachrul Razi (net)
Fachrul Razi (net)

RIAU24.COM -  Meskipun sertifikasi mendapat penolakan dari sejumlah pihak, Kementrian Agama (Kemenag) tetap menggelar sosialisasi program Bimbingan Teknis (Bimtek) Penceramah Bersertifikat pada Rabu 16 September 2020 kemarin. 

"Program ini untuk meningkatkan bimbingan layanan keagamaan melalui para penceramah," kata Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid melansir CNNIndonesia dari alam keterangan resmi yang diakses di situs Kemenag, Kamis 18 September 2020.

Acara sosialisasi itu diikuti puluhan peserta dan organisasi masyarakat (ormas) keagamaan yang akan berlangsung selama tiga hari. 

Zainut menjelaskan, program tersebut merupakan respons pemerintah dalam menyikapi isu-isu aktual yang mengemuka di bidang keagamaan. Menurutnya, program penceramah bersertifikat tidak sekadar untuk meningkatkan kompetensi penceramah agama dari aspek materi maupun metodologi, tapi juga wawasan kebangsaan.

"Program ini juga untuk meningkatkan pemahaman nilai-nilai moderasi beragama dalam wawasan kebangsaan,"ujar dia.

Sementara itu Direktur Penerangan Agama Islam Kemenag, Juraidi menjelaskan program penceramah bersertifikat ini bersifat sukarela dan bukan kewajiban.

"Jadi sama sekali tidak dipaksakan," kata Juraidi.

Menurutnya juga program ini bukan sertifikasi penceramah. Berbeda dengan penceramah bersertifikat, sertifikat penceramah lebih menyerupai sertifikasi profesi seperti sertifikasi dosen dan guru. 

Dalam profesi dosen dan guru, mereka akan mendapat sertifikasi profesi sehingga jika sudah tersertifikasi maka harus dibayar sesuai standar yang ditetapkan. Sementara untuk penceramah bersertifikat, sifatnya lebih ke sukarela. 

Juraidi juga mengklaim bimtek penceramah agama Islam dilakukan oleh Kemenag bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan semua ormas Islam.

"Dari segi kepesertaan, kita akan meminta ke ormas Islam untuk mengirimkan peserta mengikuti bimtek ini, tentu ada yang sifatnya perseorangan yang diundang," tuturnya.

Terakhir, program bimtek penceramah agama tidak hanya dikembangkan dalam agama Islam tapi untuk seluruh agama.

"Jadi akan ada program semacam ini juga di samping Islam," tandas Juraidi.