Muhammadiyah Minta Pemerintah Tunda Pilkada, Netizen: Kalau Diabaikan Jangan Harap Suara Rakyat Didengar

Riki Ariyanto 21 Sep 2020, 15:16
Muhammadiyah Minta Pemerintah Tunda Pilkada, Netizen: Kalau Diabaikan Jangan Harap Suara Rakyat Didengar (foto/int)
Muhammadiyah Minta Pemerintah Tunda Pilkada, Netizen: Kalau Diabaikan Jangan Harap Suara Rakyat Didengar (foto/int)

RIAU24.COM -  Pengurus Ormas Muhammadiyah turut menyarankan pemerintahan Jokowi-Kiai Maruf Amin menunda pelaksanaan Pilkada 2020. Hal itu tak terlepas dari ancaman pandemi Covid-19 yang sudah lebih dari enam bulan sengsarakan rakyat.

zxc1

Warganet bereaksi dengan pernyataan sikap Muhammadiyah itu. Pasalnya pemerintah dianggap harus mempertimbangkan keselamatan rakyat dari pada memikirkan suksesnya pelaksanaan Pilkada 2020.

Berikut beberapa komentar netizen. @dr_koko28: "Muhammadiyah minta Pilkada ditunda. Minta omnibus law juga ditunda. Fokuslah ke penanganan wabah."

@rahung: "Kalau @jokowi mengabaikan usulan NU dan Muhammadiyah untuk menunda Pilkada, berarti jangan berharap suara rakyat jelata pernah didengar. Palingan suara jelata hanya dianggap suara coro!"

zxc2

@ferizandra: "Suara rakyat, suara dokter, suara ormas besar Muhammadiyah & NU gak ada yang didengar. Untuk siapa pilkada diadakan?"

@titianggraini: "Pernyataan @muhammadiyah: KPU hendaknya mempertimbangkan dengan seksama agar Pemilukada 2020 ditunda pelaksanaannya sampai keadaan memungkinkan. Keselamatan masyarakat jauh lebih utama dibandingkan dengan pelaksanaan Pemilukada yang berpotensi menjadi klaster penularan Covid-19."

@DarwisChannel: "PBNU, PP Muhammadiyah, KAMI, Mantan Wakil Presiden Yusuf Kalla sepakat minta Pilkada 2020 ditunda. Dan PDIP serta Pemerintah tetap dilanjutkan. Lalu kita masyarakat umum pilih yg mana?"