Ganjar Pranowo Mengamuk di Kantin DPRD, Ketua Dewan Nilai Tak Bijak dan Tak Konsisten

Satria Utama 22 Sep 2020, 08:11
Ganjar mengamuk di kantin DPRD/foto:Sindonews
Ganjar mengamuk di kantin DPRD/foto:Sindonews

RIAU24.COM -  Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo mengamuk saat masuk ke Kantin DPRD Jateng. Sejumlah ASN serta pengunjung yang sedang makan di kantin tersebut dimarahi Ganjar karena dinilai tidak memenuhi protokol kesehatan. Video Ganjar mengamuk ini pun viral di media sosial.

Dalam video yang diunggah akun @gus_raharjo pada Senin (21/9/2020) tersebut, Ganjar Pranowo terlihat meminta sejumlah pengunjung kantin menjaga jarak. Dia juga memperingatkan pengelola kantin untuk menertibkan pembeli. 

Ganjar Pranowo juga mengancam pengelola kantin akan menutup kantin iti jika tak bisa mengatur pengunjung. Video tersebut mendapat tanggapan yang ramai dari netizen.

Menanggapi peristiwa itu, Ketua DPRD Jateng, Bambang Kusriyanto memaklumi apa yang dilakukan gubernur. Pasalnya mayoritas yang sedang berada di kantin tersebut adalah ASN Pemprov Jateng. 

"Saya bisa memahami apa yang dilakukan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo karena ASN Pemprov Jateng, menjadi tanggung jawab kepala daerah," ungkap Bambang seperti dilansir Sindonews.

Meski begitu, dia meminta gubernur bijak dalam mengingatkan pengunjung yang sedang berada dalam kantin. Di antaranya tidak perlu marah secara berlebihan, mengingat berdasarkan pengamatan di video tersebut, pengunjung sudah duduk dengan menjaga jarak.

"Selama ini pengelola kantin saya lihat sudah mengatur kursi dengan berjarak sekitar satu meter. Mungkin pengunjung ada yang menggeser kursi sehingga terjadi kerumunan," ujar pria yang akrab disapa Bambang Krebo tersebut.

Sementara pada momen yang lain di hari yang sama, usai mengikuti Rapat Paripurna DPRD Jateng di lantai empat Gedung Berlian, Ganjar Pranowo terlihat diwawancara oleh puluhan wartawan dan humas pemprov Jateng.

Dalam foto yang berkembang di kalangan anggota DPRD Jateng, memperlihatkan wartawan tidak berjarak dan berkerumun. Namun demikian Ganjar Pranowo tidak mengingatkan atau membubarkan kerumunan tersebut. "Itu malah di depan mata gubernur. Harusnya wartawan diingatkan untuk jaga jarak tidak berkerumun. Ini agar tidak terkesan membeda-bedakan," tegasnya.***