Makin Maju Sejak Dipimpin Erdogan, Turki Bangun Pangkalan di Antartika

Satria Utama 2 Oct 2020, 10:12
Pangkalan sementara di antartika
Pangkalan sementara di antartika

RIAU24.COM -  Turki terus membangun kekuatannya di dunia, salah satunya dengan membangun sebuah basis permanen di Antartika. Hal itu diungkap Menteri Industri dan Teknologi Turki, Mustafa Varank, lewat sebuah cuitan yang diunggah di akun Twitter pribadinya pada Rabu (30/9) waktu setempat.

“Hari ini kami sedang membangun pangkalan permanen di Antartika, tempat di mana kami tidak ada empat tahun lalu,” tulis Varank, seperti dikutip RMOL dari Hurriyet Daily, Kamis (1/10).

Dia juga membagikan sebuah cuplikan video berjudul ‘The Black Box of the Planet: Antarctica’, yaitu sebuah film dokumenter Turki yang direkam di benua beku itu. Film dokumenter itu ditayangkan perdana di kompleks kepresidenan pada sebuah acara yang diselenggarakan oleh ibu negara Turki, Emine Erdogan, pada 23 September lalu.

Dalam Tweetnya Varank juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan atas dukungannya terhadap pembangunan pangkalan baru tersebut.

Varank pernah menyatakan dalam konferensi pers pada April 2019 lalu, bahwa Turki telah lama melakukan penelitian untuk membangun pangkalan di Antartika.

“Kami ingin menyampaikan pendapat di Antartika. Jadi, kami ingin membangun basis permanen di sana. Jadi, kami akan bekerja dengan negara lain di benua itu,” katanya saat itu.

Hal senada juga pernah disampaikan oleh Wakil Presiden Turki Fuat Oktay pada Januari 2019. Dalam pernyataannya Oktay menekankan pentingnya membangun basis permanen di wilayah tersebut.

“Tahun ini kami akan kembali memiliki basis sementara di benua itu. Tapi kami sedang mencari yang permanen. Sekarang kita harus menjadi anggota dari dua asosiasi ilmiah. Jika kita berhasil, maka kita akan menjadi negara konsultan ke-30,” kata Oktay.

Film dokumenter yang disebutkan Varank dalam tweet-nya adalah karya sinematografi yang disiapkan sebagai bagian dari Ekspedisi Sains Antartika Nasional keempat negara itu tahun lalu.

Dalam ekspedisi Antartika keempat, 24 ilmuwan yang dipimpin oleh Ersan Basar dan dikoordinasikan oleh Burcu Ozsoy mencari beberapa jawaban di benua beku tersebut. Selama melakukan ekspedisi, mereka telah merekam sebanyak 135 jam video mentah yang dibuat untuk membuat film documenter tersebut.***