Dua Cewek Hina Mahasiswa Gempur Ternyata Anak Seorang Anggota DPRD Bengkalis, Begini Ketegasan Mahasiswa Poltek

Dahari 9 Oct 2020, 10:15
Dua gadis yang hina mahasiswa saat menggelar aksi, ternyata anak anggota DPRD Bengkalis
Dua gadis yang hina mahasiswa saat menggelar aksi, ternyata anak anggota DPRD Bengkalis

RIAU24.COM - BENGKALIS - Sebuah video yang sempat viral berdurasi 22,54 detik di Instagram dan beredar melalui via WhatsApp yang merupakan dua orang gadis saat berada didalam mobil yang diduga menghina ratusan mahasiswa yang menggelar aksi unjukrasa didepan kantor DPRD Bengkalis.

Dalam Video diakun Instagram tersebut berinisial SF itu dengan mengatakan sedikit pusing sama Mahasiswa Kabupaten yang ikut ikutan demo. 

"Sedikit pusing sama Mahasiswa Kabupaten yang ikut ikutan demo. Padahal yang didemo nggak ada sangkut pautnya ya kan,"ujarnya dalam videonya tersebut. Dan langsung dijawab pusing pusing. 

"Kasian kadang,"ujarnya lagi.

"Alamak, kawan politeknik dan tak bermerek. Suka heran suka heran, padahal kan kabupaten kan nggak bisa apa apakan gay, kok bisa bisanya ikut ikutan demo gitukan, aduh suka pusing kita tuh,"ucapnya lagi.

Ternyata setelah ditelusuri Riau24.com dua orang gadis tersebut adalah anak salah seorang anggota Dewan Perwakikan Rakyat Daerah Kabupaten Bengkalis berinisial FN yang duduk di komisi IV DPRD.

FN ketika dikonfirmasi Riau24.com membenarkan bahwa dua orang gadis tersebut anaknya,"Apakah benar ini anak abang," Iyo,"jawab FN singkat.

Kemudian kembali disinggung dan dimintai pendapat sebagai orang tuanya tentang video itu, FN hanya memberikan jawabannya," Apo namanyo ??,"ucapnya.

Sementara itu, Asnawi Ketua Himpunan Mahasiswa Mesin (HMM) Politeknik Bengkalis mengaku sudah mengetahui dengan beredarnya video tersebut, beliau merupakan anak seorang anggota DPRD.

"Beliau merupakan anak anggota DPRD sekarang, seharusnya mendukung untuk aksi ini agar rakyat tidak ditindas karena UU yang disahkan oleh DPR-RI. Padahal bapaknya seorang perwakilan rakyat di Bengkalis, jadi bisa membantu untuk menolak dan membatalkan disahkannya Omnimbus Law ini,"ujar Asnawi, Jumat 9 Oktober 2020.

"Kalau dia menyepelekan atau menghina Mahasiswa yang dibuat dalam video itu menyangkut DPRD tidak bisa apa apa di sini, ya buat apa ada perwakilan daerah. Kan tidak masuk akal jika kami harus mengadu langsung ke DPRD-RI,"kesal Asnawi lagi.

Dalam hal tersebut, Asnawi berharap dirinya sebagai mahasiswa poltek Bengkalis menegaskan bahwa SF harus secara langsung meminta maaf dengan ratusan Mahasiswa yang melakukan aksi kemarin.

"Dia harus meminta maaf secara langsung dengan mahasiswa poltek dan ratusan mahasiswa yang ikut menggelar aksi semalam. Dia tidak pantas bicara seperti itu. Jika permintaan kami tidak diindahkan maka kami siap akan membawa hingga keranah hukum atas omongannya itu, ini kami menilai dia menghina perjuangan ratusan mahasiswa yang aksi kemarin,"tegas Asnawi.