Sesuai Arahan Presiden Jokowi Wujudkan Transformasi Ekonomi Pada Pandemi Covid-19, PT SPM Kontrak Farming Penanaman Padi Seluas 300 Hektare Bersama UPJA BINAKARYA

Riki Ariyanto 17 Oct 2020, 10:29
Sesuai Arahan Presiden Jokowi Wujudkan Transformasi Ekonomi Pada Pandemi Covid-19, PT SPM Kontrak Farming Penanaman Padi Seluas 300 Hektare Bersama UPJA BINAKARYA (foto/int)
Sesuai Arahan Presiden Jokowi Wujudkan Transformasi Ekonomi Pada Pandemi Covid-19, PT SPM Kontrak Farming Penanaman Padi Seluas 300 Hektare Bersama UPJA BINAKARYA (foto/int)

RIAU24.COM - PEKANBARU, 16 Oktober 2020 – PT. Sarana Pangan Madani (PT. SPM) melakukan kontrak farming bersama UPJA (Usaha Pelayanan Jasa Alat & Mesin Pertanian) Bina Karya di Kecamatan Bunga Raya, Kabupaten Siak.

Acara ini dihadiri oleh Wali Kota Pekanbaru, Dandim 0301 Pekanbaru, Dinas Pertanian Pekanbaru, Dinas Ketahanan Pangan Kota Pekanbaru, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Pekanbaru, Kabag Humas Pemerintah Kota Pekanbaru, Kabag Protokol Pemerintah Kota Pekanbaru, Kepala Divisi Advisory dan Pengembangan Ekonomi Bank Indonesia Perwakilan Riau, Manager Operasional PT. Sarana Pembangunan Pekanbaru, KTNA Provinsi, Camat Bunga Raya dan Gabungan Kelompok Tani.
Acara dilaksanakan dengan tetap mematuhi protokoler kesehatan.

zxc1

Tujuan dari kontrak farming ini merupakan salah satu program dari PT. SPM untuk memenuhi kebutuhan beras bagi masyarakat Pekanbaru. Selain itu, para petani lokal dapat terbantu agar saat panen hasilnya langsung dapat di distribusikan langsung ke salah satu program PT. SPM yaitu Rumah Pangan Madani (RPM) yang ada di Pekanbaru agar para petani juga terhindar dari para tengkulak.

Kegiatan kontrak farming ini juga mengikuti arahan dari Presiden RI terkait Petani dan Nelayan dalam Mewujudkan Transformasi Ekonomi terutama ditengah pandemi Covid-19.

zxc2

6 arahan itu yang pertama adalah pertumbuhan positif sektor pertanian, bagaimana momentum pertumbuhan positif sektor pertanian ini memberikan dampak yang signifikan dalam peningkatan kesejahteraan petani.
Yang kedua memperkuat kelembagaan petani dan nelayan.
Yang ketiga pola pikir off farm, yaitu dengan cara membangun proses bisnis dari produksi sampai ke pascapanen.
Yang keempat model bisnis korperasi petani dan nelayan di sebuah Provinsi.
Yang kelima peran BUMN, BUMD dan pihak swasta dalam meningkatkan kesejahteraan petani.
Yang terakhir bagaimana membangun ekosistem yang terpadu.

Ade Putra Daulay selaku Direktur PT. SPM mengatakan bahwa 6 arahan ini sudah terlaksana oleh PT. SPM bekerjasama dengan UPJA Bina Karya namun masih dalam volume yang kecil, “Saat ini masih diangka 30 hektar, target kita kedepan yaitu 10x lipat dengan angka 300 hektar. Harapan kami pemerintah pusat dapat mensupport agar arahan dari Presiden ini dapat kami laksanakan dengan volume yang lebih besar”

Acara itu pun diakhiri dengan jamuan makan siang bersama dan dilanjutkan
dengan acara penanaman padi oleh seluruh tamu undangan yang hadir. (Rilis)