Melarikan Diri Dari Rumah Sakit Setelah Terinfeksi Covid-19, Pilot Asal Rusia Ini Ditemukan Meninggal Dengan Tenggorokan Terpotong

Devi 29 Oct 2020, 14:34
Melarikan Diri Dari Rumah Sakit Setelah Terinfeksi Covid-19, Pilot Asal Rusia Ini Ditemukan Meninggal Dengan Tenggorokan Terpotong
Melarikan Diri Dari Rumah Sakit Setelah Terinfeksi Covid-19, Pilot Asal Rusia Ini Ditemukan Meninggal Dengan Tenggorokan Terpotong

RIAU24.COM -  Seorang pilot yang menderita virus corona ditemukan tewas dengan tenggorokan dipotong setelah 'melarikan diri' dari rumah sakit Rusia. Laporan mengatakan, Ruslan Valeyev dilaporkan memanjat pagar besi meski sedang sakit pneumonia ganda, demam tinggi dan mengalami 'kesulitan bernapas'.

Pria berusia 28 tahun itu menghilang selama seminggu ketika tubuhnya ditemukan di kota Russain Yekaterinburg, tempat dia mengikuti kursus pelatihan.

Pilot Polar Airlines tersebut ditemukan dengan "tenggorokannya dipotong dan hatinya ditusuk", kata seorang sumber kepada berita E1. Rekaman CCTV dilaporkan menunjukkan bahwa dia terluka saat memanjat pagar untuk melarikan diri dari rumah sakit.

Tubuhnya ditemukan di tanah, beberapa mil jauhnya dari rumah sakit. Namun, polisi belum membuat kesimpulan tentang penyebab kematian, kata sumber itu.

Kasus tersebut sedang ditangani oleh Komite Investigasi Rusia, setara dengan FBI.

"Dia demam dan menunggu dua hari sebelum menelepon ambulans," kata pamannya, Nikolai.

“Dia dibawa ke rumah sakit dan didiagnosis menderita pneumonia ganda. Dia masih muda, tidak terbiasa dengan pengobatan. Psikolog memberi tahu kami bahwa kemungkinan besar dia mengalami delirium saat minum obat. Kami mencoba menghubunginya di telepon tetapi dimatikan."

zxc2

Bibinya terbang ke kota untuk mencari dia dengan harapan dia masih hidup, dan istrinya, Natalya, mengatakan dia meninggalkan rumah sakit tanpa paspor atau barang miliknya. Dia adalah "orang yang sangat tenang dan tidak rentan terhadap tindakan impulsif seperti itu," katanya.

Sebelum menghilang, dia mengirim pesan padanya di rumah untuk mengatakan "dia merasa tidak enak badan, di rumah sakit dingin".

Pada bulan April, rumah sakit Covid-19 mengatakan telah meningkatkan keamanan setelah seorang pasien berusia 80 tahun berusaha pulang dan kabur dari rumah sakit.