Pendukung Jokowi jadi Komisaris di Yodya Karya, Apa Tugasnya

M. Iqbal 18 Nov 2020, 09:41
Anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019, Zuhairi Misrawi
Anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019, Zuhairi Misrawi

RIAU24.COM - Anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019, Zuhairi Misrawi ditunjuk Menteri BUMN Erick Thohir menjadi komisaris independen PT Yodya Karya (Persero).

Dilansir dari Tempo.co, Rabu, 18 November 2020, Zuhairi menyebut tugas yang diberikan Kementerian BUMN sama seperti komisaris pada umumnya.

"Saya diharapkan mengemban amanah untuk mengawasi perusahaan," kata dia, Selasa, 17 November 2020.

Dengan adanya jabatan tersebut, Zuhairi berharap Yodya Karya dapat menjadi perusahaan yang semakin sehat dan menguntungkan.

"Keuntungannya dirasakan oleh masyarakat," lanjutnya.

Dia juga menyebutkan SK penunjukan sebagai komisaris disampaikan pada Senin sore, 16 November 2020. Ia belum menjelaskan siapa yang memberi tahu pertama kali soal posisi baru pada BUMN bidang jasa konsultan teknik dan manajemen tersebut.

Untuk diketahui, Zuhairi juga menjadi calon legislatif PDI Perjuangan untuk Daerah Pemilihan (Dapil) Jakarta VII di tahun 2019. Sampai 5 Juli 2020, Zuhairi pun masih tercatat sebagai salah satu kader PDI Perjuangan.

Sebelumnya pada Oktober lalu, Erick Thohir menunjuk sedikitnya tiga orang yang pernah menjadi relawan atau tim sukses Presiden Jokowi menjadi komisaris BUMN.

Tiga orang tersebut antara lain adalah Ulin Ni'am Yusron yang kini menjabat komisaris independen di PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development alias ITDC. Kemudian Eko Sulistyo sebagai Komisaris PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN, serta Dyah Kartika Rini Djoemadi sebagai Komisaris Independen PT Jasa Raharja (Persero).

Staf Khusus Bidang Komunikasi Kementerian BUMN Arya Sinulingga, menjelaskan alasan di balik ditunjuknya sejumlah relawan Jokowi sebagai komisaris pelat merah. Ia mengatakan orang-orang tersebut memiliki kompetensi yang dibutuhkan oleh perseroan.

Misalnya saja Ulin Yusron, kata Arya, yang diberi tugas khusus mengembangkan promosi wisata Mandalika. "Kami melihat ITDC sedang mengembangkan dirinya. Kami pingin ada komisaris yang kuat di bidang promosi karena ITDC punya beberapa daerah dan yang terbaru adalah Mandalika," jelas Arya.