Setelah Prabowo, Kini Sandiaga Uno Masuk ke Kabinet Jokowi, Pengamat: Reshuffle Rasa Rekonsiliasi

M. Iqbal 23 Dec 2020, 10:05
Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno
Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno

RIAU24.COM - Pengamat politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno menyebutkana jika reshuffle kabinet yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo tetap kental dengan nuansa win-win solution di antara partai koalisi pemerintah.

"Enggak ada yang spesial, ini reshuffle yang win-win solution," ujar Adi dilansir dari Tempo, Rabu, 23 Desember 2020.

Tak mengurangi jatah kursi partai pendukung di kabinet, Adi menilai reshuffle ini tak akan menimbulkan gejolak politik. Gerindra contohnya, meski kehilangan pos Kementerian Kelautan dan Perikanan, partai besutan Prabowo Subianto tersebut mendapat jatah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang diisi Sandiaga Uno.

Kader Partai Kebangkitan Bangsa, Agus Suparmanto juga dicopot dari posisi Menteri Perdagangan. Tapi sebagai gantinya, PKB mendapatkan pos Menteri Agama yang diisi Yaqut Cholil Qoumas.

Adi Prayitno mengatakan masuknya Sandiaga Uno ke kabinet juga ibarat melengkapi rekonsiliasi Pilpres 2019. Karena, calon presiden-wakil presiden yang sebelumnya bertarung dengan Joko Widodo-Ma'ruf Amin kini sudah sama-sama menjadi menteri.

"Lengkap sudah rekonsiliasi politiknya, setelah Prabowo sekarang Sandi," kata dia.

Menurut Adi, hanya pergantian Menteri Kesehatan yang cukup sesuai dengan desakan publik. Karena, selama ini, publik memang mengeluhkan kinerja Terawan Agus Putranto dalam penanganan Covid-19. Jokowi mengganti Terawan dengan Budi Gunadi Sadikin, bankir yang saat ini menjabat Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara.

Selain itu, Adi mengatakan perkiraan publik bahwa Jokowi akan mengganti Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan menteri di tim ekonomi ternyata tak terjadi. Padahal, kata dia, kinerja menteri-menteri di pos ini juga dikeluhkan di tengah pagebluk Covid-19 saat ini.

"Pendidikan, UMKM, Menkeu, Menteri Ketenagakerjaan, enggak disinggung sama sekali. Padahal kan banyak orang PHK, nganggur, kemiskinan bertambah," tutur Adi.