Merinding, Pilot dan Copilot Sriwijaya Air Ternyata Sama-sama Taat Beribadah, Politisi Demokrat: Pengingat Bagi Kami yang Masih Diberi Umur, Terima kasih

Siswandi 11 Jan 2021, 14:21
Copilot Sriwijaya Air SJ-182, Diego Enrile Mamahit dan Pilot Afwan saat berada di kokpit pesawat. Foto: ist/int
Copilot Sriwijaya Air SJ-182, Diego Enrile Mamahit dan Pilot Afwan saat berada di kokpit pesawat. Foto: ist/int

RIAU24.COM -  Sebuah kisah haru terungkap di balik tragedi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182. Faktanya, baik pilot Kapten Afwan dan Copilot Diego Mamahit, adalah dua kepribadian yang taat dalam beribadah.

Seperti dirilis media massa, dalam kehidupan sehari-harinya, Kapten Afwan dikenal selalu melaksanakan salat berjamaah di masjid dekat rumahnya. Bahkan tak jarang ia ikut memberikan tausiyah kepada jamaah. 

Hal yang sama juga ada pada sosok copilot Diego Enrille Mamahit. Hal itu setelah pihak keluarga menceritakan, seharusnya copilot Diego tidak berada di pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu. Karena ia mendapat jadwal terbang ke Belitung pada malam hari.

Namun ia memilih mengubah jadwal untuk dirinya dengan menaiki Sriwijaya SJ182 pukul 14.00 WIB. Hal itu disebabkan waktu keberangkatan pesawat itu pada siang hari. Sehingga ia punya waktu dan bisa menjalankan ibadah di gereja pada Minggu paginya di Jakarta.

Kisah haru itu rupanya dibaca Wakil Sekjen Partai Demokrat, Jansen Sitindaon. Ia pun memberikan respon melalui cuitan di akun Twitternya.

"Membaca cerita dan testimoni di medsos tentang Kapten Afwan dan Copilot Diego Mamahit, keduanya orang baik dan orientasi hidupnya ibadah," cuitnya, Minggu (10/1/2021) dilansir rmol.

Jansen melihat keteladanan kedua sosok tersebut sebagai pengingat bagi publik agar tetap dekat dengan Tuhan.

"Capt Afwan jadikan shalat pegangan, Diego ubah jadwal terbang agar bisa gereja pagi. Pengingat bagi kami yang masih diberi umur ini. Terima kasih," tambahnya. 

Sebelumnya, perihal kebijakan Diego yang merubah jadwal terbangnya itu, diungkapkan sang paman, Pierre Patrick Pangemanan. 

"Karena niatnya dia mau cepat pulang supaya besok bisa masuk gereja pagi. Kalau dia ambil flight malam ke Belitung, otomatis dia sudah tidak bisa pulang karena sudah tidak ada flight," ungkapnya kepada wartawan, Sabtu (9/1/2021). 

Benar-benar bikin haru. ***