Begini Cara Presiden Jokowi Memilih Kapolri, Dipastikan tak Ada yang Bakal Tahu

Siswandi 12 Jan 2021, 17:08
Ilustrasi
Ilustrasi

RIAU24.COM -  Hingga saat ini, belum ada kepastian siapa yang mengisi posisi Kapolri menggantikan Jenderal Idham Aziz yang akan pensiun pada akhir Januari tahun ini. Memang sejauh ini sudah ada beredar sejumlah nama yang disebut-sebut bakal mengisi posisi sebagai Polri 1 tersebut. Namun bisa dipastikan, kabar itu tidak pasti alias hanya sekedar meraba-raba. 

Hal itu ditegaskan Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD. Menurutnya, nama calon Kapolri yang beredar di media masih sebatas spekulasi. Mahfud juga memastikan Presiden Jokowi belum mengirim surat berisi nama ke DPR.

Mahfud juga mengungkapkan, Presiden Jokowi punya cara sendiri dalam memilih Kapolri. Dengan cara itu, dipastikan tidak akan ada yang tahu, hingga nama yang dipilih Presiden diumumkan secara resmi. 

Hal itu disampaikannya dalam akun Twitternya baru-baru ini. Dilansir viva, Selasa 12 Januari 2021, Mahfud pun membocorkan cara khas yang biasa dilakukan Presiden Jokowi dalam memilih pejabat seperti Kapolri.

Menurutnya, Jokowi biasanya meminta lima draf surat pengusulan nama yang berbeda. 

"Cara khas yang sering dilakukan Presiden dalam memilih pejabat: Meminta dibuatkan 5 draf surat pengusulan yang berisi nama-nama yang berbeda," terangnya, seperti dirangkum dari akun Twitternya @mohmahfudmd.

Selanjutnya, dari lima surat itu Presiden Jokowi hanya menandatangani satu surat nama saja. Sementara surat yang berisi nama-nama lain, akan diabaikan oleh sang presiden.

"Pada saat yang tepat beliau tanda tangani salah satu sedangkan draf surat yang tidak ditandatangani dimusnahkan," ujarnya.

Dengan cara seperti itu, hanya presiden sendiri yang tahu siapa nama pejabat yang dipilihnya nanti. Sehingga orang-orang baru tahu nama tersebut setelah ada pengumuman dari presiden.

"Jadi tak ada yang tahu kecuali setelah diumumkan secara resmi," cuitnya lagi. ***