Hari Ini, Presiden Jokowi Akan Divaksinasi

Devi 13 Jan 2021, 08:46
Foto : CNNIndonesia
Foto : CNNIndonesia

RIAU24.COM -  Presiden Joko Widodo (Jokowi) dipastikan divaksinasi COVID-19 pada hari ini, Rabu, 13 Januari. Proses vaksinasi rencananya dilakukan pada pagi hari, sekitar pukul 09.00 WIB. Proses penyuntikan vaksin COVID-19 Presiden Jokowi akan disiarkan secara langsung melalui siaran live streaming di akun Sekretariat Presiden.

"Vaksinasi awal pukul 8.55 WIB. Live streaming di youtube Sekretariat Presiden," kata rilis dari Kantor Staf Kepresidenan, Rabu, 13 Januari. Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) resmi mengeluarkan emergency use authorization (EUA) untuk vaksin COVID-19 buatan perusahaan farmasi China, Sinovac.

Kepala BPOM Penny Lukito menjelaskan, dengan dikeluarkannya izin darurat penggunaan, vaksin Sinovac sudah mendapat izin untuk digunakan dalam program vaksinasi.

"Badan POM telah memberikan izin penggunaan darurat vaksin COVID-19 pertama untuk vaksin Corona vax yang diproduksi oleh Sinovac Biotech Incorporated bekerja sama dengan PT Bio Farma," ujarnya dalam jumpa pers online, Senin, 11 Januari.

Penny mengatakan, izin penggunaan darurat ini diberikan setelah BPOM meninjau hasil uji klinis tahap III yang dilakukan di Bandung. Selain itu, BPOM juga mengkaji hasil uji klinis vaksin Sinovac yang dilakukan di Turki dan Brazil.

Hasil uji klinis fase ketiga di Indonesia menunjukkan tingkat efikasi vaksin Sinovac mencapai 65,3 persen. Hasil uji klinis di Turki menunjukkan tingkat keampuhan CoronaVac mencapai 91 persen dan 78 persen di Brazil. Menurut Penny, hasil uji klinis ini di Indonesia sudah sesuai dengan persyaratan Badan Kesehatan Dunia, WHO. “Hasil ini sesuai dengan persyaratan WHO, minimal efikasi 50 persen,” ucapnya.

Sementara itu, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meminta seluruh umat beragama tidak segan-segan melakukan vaksinasi COVID-19. Sebab, kata dia, vaksinasi merupakan upaya saling melindungi dari ancaman COVID-19.

"Saya ingin mengajak seluruh umat beragama yang memenuhi kriteria dan syarat kesehatan yang ditentukan, agar tidak ragu-ragu mengikuti vaksinasi COVID-19 saat tiba giliran," ujarnya, usai menyambut kedatangan 15 juta mentah. bahan untuk vaksin COVID-19, di Bandara Soekarno. Hatta, Tangerang, Banten, Selasa 12 Januari.

Yaqut juga menegaskan, vaksin COVID-19 telah mendapatkan fatwa halal dan suci dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Artinya vaksin ini bisa digunakan untuk semua umat Islam asalkan keamanannya terjamin sesuai dengan ahli yang kredibel dan kompeten, ujarnya.

Lebih lanjut, kata Yaqut, vaksin merupakan salah satu upaya untuk saling melindungi yang merupakan salah satu ajaran di semua agama. Sedangkan program vaksinasi sendiri, kata Yaqut, merupakan upaya pemerintah untuk melindungi warganya.

“Semua agama tanpa terkecuali mengajarkan kita untuk saling melindungi, dan vaksinasi merupakan bagian dari upaya menjalankan ajaran agama tersebut,” terangnya.

Meski demikian, Yaqut menegaskan bahwa vaksin bukanlah obat melainkan upaya pencegahan. Untuk itu, dia meminta semua pihak untuk terus menerapkan protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

“Vaksin ini sekali lagi bukan obat tapi tindakan preventif. Oleh karena itu harus dilakukan secara bersamaan dengan tetap berpegang pada protokol kesehatan yang ada,” ujarnya.