Bajak Laut Membunuh Seorang Pelaut dan Culik 15 Awak Kapal Turki di Lepas Pantai Afrika Barat

Devi 25 Jan 2021, 09:23
Foto : Kompas.com
Foto : Kompas.com

RIAU24.COM -  Bajak laut menyerang kapal kargo Turki di lepas pantai Afrika Barat, menculik 15 pelaut dan membunuh satu, dan militer Turki merencanakan operasi penyelamatan pada hari Minggu.

Direktorat Maritim Turki mengatakan para awak awalnya mengunci diri mereka di area yang aman tetapi para perompak memaksa masuk setelah enam jam. Dalam perjuangan tersebut, salah satu awak kapal M / V Mozart tewas.

Media Turki mengidentifikasi korban sebagai insinyur Farman Ismayilov dari Azerbaijan, satu-satunya awak non-Turki.

Setelah membawa sebagian besar awak pada Sabtu, para perompak meninggalkan kapal di Teluk Guinea dengan tiga pelaut di dalamnya, kata kantor berita Anadolu. Kapal tersebut saat ini sedang menuju ke Pelabuhan-Gentil Gabon.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berbicara dua kali kepada perwira senior yang tersisa di kapal, Furkan Yaren, kata kepresidenan Turki dalam sebuah tweet. Ia menambahkan Erdogan mengeluarkan perintah untuk pemulihan kru yang diculik.

Yaren dikutip mengatakan para perompak memukuli anggota awak, dan meninggalkan dia dengan kaki terluka sementara yang lain masih di atas kapal mengalami luka pecahan peluru.

"Pemilik dan operator M / V Mozart, yang dibajak dengan todongan senjata di Teluk Guinea, dengan menyesal telah mengkonfirmasi bahwa salah satu awaknya telah terbunuh dan yang lainnya diculik," kata Boden Maritime yang berbasis di Istanbul dalam sebuah pernyataan.

Mozart berbendera Liberia sedang berlayar dari Lagos, Nigeria, ke Cape Town di Afrika Selatan ketika diserang 100 mil laut (185 km) barat laut negara pulau Sao Tome dan Principe pada Sabtu pagi.

Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu berbicara dengan mitranya dari Azerbaijan untuk menyampaikan belasungkawa dan mengatakan jenazah anggota awak akan dipindahkan ketika Mozart mencapai pelabuhan.

Menurut laporan, para perompak menonaktifkan sebagian besar sistem kapal, hanya menyisakan sistem navigasi untuk kru yang tersisa untuk menemukan jalan ke pelabuhan.

Teluk Guinea - di lepas pantai Nigeria, Guinea, Togo, Benin, dan Kamerun - adalah laut paling berbahaya di dunia karena pembajakan, menurut Biro Maritim Internasional.

Pada Juli 2019, 10 pelaut Turki diculik di lepas pantai Nigeria. Mereka dibebaskan kurang dari sebulan kemudian.