Tak Terkenal, Tapi Kelompok Ini Klaim Bertanggung Jawab atas Ledakan Besar di Ibukota Arab Saudi

Siswandi 28 Jan 2021, 16:47
Kepulan asap tampak membumbung tinggi ke angkasa setelah bunyi ledakan di Riyadh, Arab Saudi. Foto: int/icbi
Kepulan asap tampak membumbung tinggi ke angkasa setelah bunyi ledakan di Riyadh, Arab Saudi. Foto: int/icbi

RIAU24.COM -  Sebuah kelompok bernama Alwiya Alwaad Alhaq, mengklaim bertanggung jawab atas dua ledakan besar yang melanda ibukota Arab Saudi, Riyadh, pada Selasa (26/1/2021) waktu setempat. Kelompok itu mengeklaim, serangan itu merupakan balasan karena “dukungan” Arab Saudi terhadap kelompok teror ISIS. 

Untuk diketahui, Alwiya Alwaad Alhaq yang berarti Brigade Janji Sejati, merupakan kelompok yang masih tidak dikenal hingga saat ini. 

Kelompok yang dikabarkan berbasis di Irak tersebut, mengunggah pesan panjang di akun Telegram mereka. Mereka juga mengklaim sengaja menargetkan beberapa target di Riyadh. 

"Mengikuti desakan orang-orang Arab di Teluk Arab atas kejahatan terhadap negara-negara di wilayah itu, kami, anak-anak Jazirah Arab, telah memenuhi janji kami dan mengirim drone teror ke kerajaan Al-Saud dan menargetkan benteng mereka di Al Yamamah Palace dan target lainnya di Riyadh," bunyi pernyataan itu, seperti dilansir reuters. 

Dilansir ulang oleh kompas, Kamis 28 Januari 2021, kelompok ini mengeklaim, serangan itu merupakan balasan karena “dukungan” Arab Saudi terhadap kelompok teror ISIS. 

Yang dimaksudkan kelompok itu adalah aksi pengeboman mematikan di pasar Baghdad, Irak, yang terjadi Kamis (21/1/2021). Dalam peristiwa itu, sebanyak 32 orang tewas dan lebih dari 100 orang mengalami luka-luka. ISIS sendiri mengaku bertanggung jawab atas pengeboman itu. 

Untuk diketahui, Riyadh diguncang dua ledakan yang cukup keras pada Selasa waktu setempat, sekitar pukul 13.00. 

Beberapa warga di media sosial melaporkan mendengar dua ledakan. Al Arabiya TV milik Arab Saudi mengutip laporan lokal tentang ledakan dan video yang beredar di media sosial terkait sebuah rudal yang dicegat di Riyadh.

Peristiwa itu terjadi hanya berselang tiga hari setelah Arab Saudi sukses mencegat proyektil yang ditembakkan di atas ibu kota Saudi. Meski demikian, tidak ada reaksi langsung dari Arab Saudi, yang telah berulang kali diserang rudal atau pesawat tak berawak. ***