Tak Kunjung Divaksin, Ratusan Tahanan Palestina di Penjara Israel Positif Covid-19

Satria Utama 4 Feb 2021, 08:31
Asosiasi Tahanan Nasional dan Pasukan Islam Palestina, saat menggelar konferensi pers, Selasa (02/02/2021) lalu.
Asosiasi Tahanan Nasional dan Pasukan Islam Palestina, saat menggelar konferensi pers, Selasa (02/02/2021) lalu.

RIAU24.COM -  Kondisi tahanan Palestina yang mendekam di penjara-penjara Israel semakin memprihatinkan. Hal ini disebabkan dengan semakin meningkatnya jumlah mereka yang terinfeksi COVID-19. 

Fakta menyedihkan itu diungkap Asosiasi Tahanan Nasional dan Pasukan Islam Palestina, saat menggelar konferensi pers, Selasa (02/02/2021) lalu.

Konferensi pers yang digelar di depan Markas Besar Komisi Independen, di sebelah barat Kota Gaza, kegiatan ini turut diorganisir oleh Komisi Independen Hak Asasi Manusia.

Seperti dilansir Suarapalestina.com, Profesor Zaki Dabbash, koordinator Asosiasi Tahanan, mengatakan bahwa jumlah tahanan Palestina yang terinfeksi COVID-19 di penjara Israel mendekati 400 orang, pasca pengumuman terkini tentang 17 kasus infeksi baru yang tercatat di penjara Negev.

Kelalaian medis dan penolakan pendudukan Israel untuk memvaksinasi mereka disinyalir sebagai pemicu peningkatan ini, yang tentu saja membahayakan nyawa mereka. Terlebih, bayak dari para tahanan yang memiliki penyakit bawaan, kelompok lansia dan anak-anak yang sangat rentan.

Dabbash menyerukan dukungan masyarakat, hukum, media elektronik Palestina, Arab dan internasional, untuk mengungkap dan menyoroti kejahatan pendudukan Israel dan para pemimpinnya terhadap tahanan Palestina.

Pada saat yang sama, Dabbash juga menyerukan kepada para intelektual, ahli hukum, serta penulis Arab dan Muslim untuk mempraktikkan peran nyata mereka dalam menyoroti kisah nyata korban kejahatan pasukan pendudukan Israel.

Ia menuntut Otoritas Nasional Palestina untuk mengambil tindakan nyata dengan membuat dan melengkapi file-file kejahatan pendudukan yang merenggut nyawa 226 tahanan Palestina. File-file ini nantinya bisa digunakan oleh Otoritas Palestina untuk memperkarakan para penjahat perang Israel di pengadilan internasional.

Ia juga berharap agar organisasi dan lembaga kemanusiaan internasional agar mengambil peran dalam memberikan perlindungan kepada tahanan Palestina.

Dabbash memperingatkan keseriusan kondisi yang dialami oleh para tahanan Palestina di dalam penjara pendudukan Israel. Ia menyatakan bahwa kelompok perlawanan Palestina tidak akan tinggal diam atas penderitaan dan kehidupan mereka, yang seharusnya menjadi tanggung jawab penuh pihak pendudukan.

Saat ini, sekitar 700 tahanan Palestina penjara Israel berada dalam kondisi sakit. Termasuk di antara mereka 300 orang sedang berjuang melawan penyakit kronis.***