Sungguh-sungguh Terjadi, Pegawai Rumah Sakit Ini Disuntik 5 Dosis Vaksin Covid-19 Sekaligus! Begini Kondisinya Saat Ini

Siswandi 8 Feb 2021, 00:04
Ilustrasi
Ilustrasi

RIAU24.COM -  Ada pengalaman yang sungguh di luar dugaan, yang dialami seorang pegawai Rumah Sakit Mata Singapura, Singapore National Eye Centre. Idealnya, seseorang disuntik vaksin Covid-19 sebanyak dua kali, yang diberikan secara terpisah dan ada jeda waktu. Namun yang dialami petugas rumah sakit itu, ia langsung menerima suntikan vaksin sebanyak 5 dosis sekaligus hanya berselang beberapa menit. Kok bisa? 

Kejadian itu bermula ketika pada 14 Januari lalu, petugas kesehatan yang dirahasiakan namanya itu, menjalani suntuk vaksin Covid-19 di tempatnya bekerja. 

Namun pada hari itu juga, ia langsung menerima 5 dosin vaksin Covid-19 oleh petugas yang bertugas. Kondisi itu terungkap, setelah pegawai RS tersebut beristirahat yang di ruangan yang telah disediakan. 

Dilansir tempo yang merangkum channel news asia, Minggu 7 Februari 2021, ternyata kondisi itu terjadi tanpa sengaja. Hal itu disebabkan kelalaian petugas vaksinasi di rumah sakit tersebut.

"Kesalahan tersebut berhasil diidentifikasi beberapa menit kemudian ketika pegawai terkait istirahat di ruang yang telah disediakan," ujar RS Mata Singapura, dalam keterangan tertulisnya.

Seperti diketahui, jumlah dosis yang seharusnya diterima seorang yang menerima suntik Covid-19 adalah dua. Dua dosis itu pun diberikan secara terpisah dengan jeda waktu. Biasanya, dosis kedua baru diberikan sebulan setelah penyuntikan dosis pertama. Sehingga, bila ada seseorang yang disuntuk vaksin Covid-19 sebanyak lima dosis sekaligus, itu tentu saja sesuatu yang berlebihan. 

Lalu, bagaimana kondisi sang petugas rumah sakit itu saat ini? 

Setelah kejadian itu terungkap, si pegawai rumah sakit langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Singapura, untuk menjalani perawatan. Langkah itu ditempuh sebagai antisipasi jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. 

Menurut laporan RS Mata Singapura, meski disuntik vaksin dengan dosis berlebihan, namun kondisi si pegawai rumah sakit tersebut dilaporkan dalam kondisi stabil. Setelah dua hari dirawat, pegawai itu tidak mengalami gejala atau efek samping apapun. Sehingga ia akhirnya diperbolehkan untuk pulang. 

"Para staf kami terus memantau perkembangan kondisinya," tambah pihak RS Mata Singapura.

Setelah kejadian itu, para dokter senior di rumah sakit mata tersebut langsung diperingatkan. Dari evaluasi yang dilakukan pihak RS Mata Singapura, kelalaian itu terjadi karena adanya miskomunikasi. Selain, mereka juga mengatakan kurangnya latihan menjadi penyebabnya.

"Staf yang saat itu menangani pembagian vaksin tiba-tiba dipanggil untuk mengurus hal lain. Staf yang menggantikannya tidak mengecek lagi apakah pembagian vaksin sudah pas atau belum," ujar RS Mata Singapura.

Atas hal yang terjadi, RS Mata Singapura meminta maaf. Pihak rumah sakit juga memastikan kondisi serupa tidak akan terulang lagi. ***